Puluhan Pemain Lumajang Hadir di Seleksi PORPROV Hari Pertama

Penulis : lumajangsatu.com -
Puluhan Pemain Lumajang Hadir di Seleksi PORPROV Hari Pertama
Seleksi Pemain sepak bola PORPROV Lumajang

 Lumajangsatu.com - Puluhan pemain muda Lumajang ikut seleksi tim sepak bola POPROV 2023 di Stadion Semeru, Sabtu (18/3/2023). Sebanyak 66 pemain hadir untuk mengikuti seleksi di hari pertama.

Sebanyak 22 pemain terpilih untuk ikut seleksi di hari kedua, Minggu (19/3/2023) besok. Kemudian, tim PSIL Muda juga akan hadir di hari kedua untuk menunjukan kemampuanya.

"Besok Minggu, selain pemain terpilih seleksi hari pertama, kemudian pemain baru seleksi dan ditambah 7 pemain PSIL," ungkap Sekretaris TIM PORPROV 2023, Heri Susanto.

Masih kata, seleksi dipantau langsung oleh pelatih kepala, Misnadi Amrizal, Assisten pelatih Slamet Sampur dan Sutrisno Herlambang sebagai pelatih Kiper. Nanti, tim terpilih akan masuk ke pemusatan pelatihan untuk persiapan PORPROV.

"Jadi akan masuk ke puslatkab," jelasnya.

Lumajang memiliki target untuk bisa meraih mendali di PORPROV kali ini. Pemain akan didril untuk memiliki kerjasama tim dan fisik kuat. (Har/Red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).