Jenis Semangka Madrid

Merah dan Manis, Petani Semangka Wotgalih Lumajang Mulai Panen Raya

Penulis : lumajangsatu.com -
Merah dan Manis, Petani Semangka Wotgalih Lumajang Mulai Panen Raya
Panen raya semangka Madrid di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kab. Lumajang

 

 

Lumajang - Kabupaten Lumajang memang memiliki tanah yang subur dan menjadi penghasil banyak buah-buahan. Salah satunya adalah penghasil semangka kualitas super di wilayah Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun. Dalam seminggu ini, mulai panen raya semangka super, salah satu jenisnya adalah semangka Madrid. Semangka ini memiliki warna hijau gelap dan isi merah terang juga memiliki cita rasa manis.

Nurul Huda, salah seorang petani semangka warga Desa Wotgalih menyatakan, untuk harga pada panen raya kali ini terbilang cukup stabil. Harga semangka super antara Rp. 4.800 sampai 5.000 per kilogramnya. “Sekarang mulai panen raya, untuk harga alhamdulillah stabil di angka lima ribu per kilogramnya,” jelas Huda kepada Lumajangsatu.com, Kamis (06/04/2023).

Pada panen raya kali ini, semangka yang dihasilkan dari lahan milik petani tidak begitu melimpah, tidak seperti panen raya sebelumnya. Penyebabnya, saat musim kawin bunga semangka banyak yang gagal karena cuaca. “Akibatnya buah semangka tidak begitu banyak, karena saat musim kawin bunga semangka banyak yang gagal,” jelasnya.

Semangka asal Wotgalih-Lumajang dikenal memiliki rasa yang sangat manis dan tahan lama tidak mudah busuk. Kualitas semangka dari Lumajang memang dikenal dengan kualitas super. Disamping untuk kebutuhan buah di Lumajang, semangka Lumajang juga dijual ke berbagai daerah di Jawa Timur. “Sudah banyak tengkulak yang membelinya dan dijual di luar daerah,” pungkasnya.(Yd/red)

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.