Lumajang Jakarta atau Sebaliknya

Hore.! Kereta Api Pandalungan Akan Berhenti di Stasiun Klakah Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Hore.! Kereta Api Pandalungan Akan Berhenti di Stasiun Klakah Lumajang
Kereta Api Pandalungan (foto detik)

Lumajang - Kabar gembira bagi masyarakat Lumajang yang biasa menggunakan moda transportasi kereta api. Pasalnya, Kereta Api Pandalungan dengan rute Jember-Gambir (Jakarta) akan berhenti untuk menaikan penumpang di stasiun Klakah Kabupaten Lumajang.

“Setelah di launching oleh PT KAI Kereta Pandalungan, Pak Bupati Lumajang bersurat ke Dirjen dan PT KAI agar KA Pandalungan bisa berhenti dan menaikkan penumpang dari Stasiun Klakah. Alhamdulillah direspon baik,” jelas Nugraha Yuda, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Kamis (06/07/2023).

Nantinya, penumpang dari Jakarta ke Lumajang atau sebaliknya, akan langsung naik atau turun di Klakah. Hal itu merupakan kabar baik, karena akses menuju atau keluar Lumajang akan semakin mudah dengan banyaknya kereta api yang bisa menaikkan dan menurunkan penumpang di Stasiun Klakah.

“Ini akan memudahkan warga yang akan ke Lumajang dari Jakarta atau sebaliknya, karena bisa naik dan turun di Stasiun Klakah,” terangnya.

Dishub Lumajang akan terus berkoordinasi dengan PT KAI untuk teknis mulai kapan KA Pandalungan berhenti di Stasiun Klakah. Sebab, untuk tiket KA Pandalungan bulan Juni-Juli sudah dicetak. “Kita berharap mulai Agustus KA Pandalungan sudah bisa berhenti di Stasiun Klakah,” terangnya.

Dari data PT KAI, total ada 7 Kereta Api yang akan berhenti untuk naik dan turun penumpang dari Stasiun Klakah. Data PT KAI, dari bulan Januari-Mei 2023, ada sekitar 4 ribu penumpang yang naik dan turun di Stasiun Klakah. “Jadi setiap hari ada sekitar 150 penumpang yang naik atau turun dari Stasiun Klakah,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.

Sukses KKN

Perkuat Jaringan STKIP PGRI Lumajang KKN di Malaysia

Lumajang - STKIP PGRI Lumajang sukses menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia. Program ini merupakan hasil kolaborasi kerjasama internasional STKIP PGRI Lumajang, STKIP PGRI Bangkalan, dan STKIP PGRI Situbondo dengan KBRI Malaysia dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). KKN Internasional ini berlangsung di beberapa sanggar bimbingan sejak 11 Januari hingga 4 Februari 2025.

Sukses Go Internasional

Dosen STKIP PGRI Lumajang Mengenalkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Malaysia

Malaysia - Dalam upaya memperkuat karakter dan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia di luar negeri, Roni Wiranata M.Pd selaku Ketua STKIP PGRI Lumajang bersama Lukman Jakfar Shodiq, M.Pd sebagai koordinator program, sukses melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional di Malaysia. Kegiatan PKM dilaksanakan pada bulan januari 2025 dengan program utama Penguatan Pendidikan Karakter Melalui 7 (Tujuh) Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Sanggar Bimbingan At-Tanzil Serdang Selangor Malaysia yang merupakan lembaga pendidikan non-formal di bawah naungan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat disampaikan melalui cara yang interaktif dan diselingi beberapa permainan yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu anak. Selain itu, anak-anak juga di ajak mempraktikkan secara langsung tujuh kebiasaan tersebut. Ustadz Kholis Frendika, selaku pengelola Sanggar Bimbingan AT Tanzil, menyatakan kegembiraannya atas implementasi program tersebut. “Kami sangat senang dengan diperkenalkannya 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di sini karena sejalan dengan visi misi sanggar. Program ini membantu anak-anak kami mengembangkan karakter positif dan kebiasaan baik sejak dini." ujar Ustadz Kholis.