Bagian Konsolidasi Alumni Cipayung

IKA-PMII dan MD KAHMI Lumajang Silaturrahim di Graha Pergerakan

Penulis : lumajangsatu.com -
IKA-PMII dan MD KAHMI Lumajang Silaturrahim di Graha Pergerakan
Silaturrahim dua alumni mahasiswa Cipayung IKA-PMII dan MD KAHMI Lumajang

Lumajang - Majlis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Lumajang bersilaturrahim ke Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Kabupaten Lumajang. Kedatangan para Presidium dan Pengurus MD KAHMI Lumajang diterima di Graha Pergerakan IKA-PMII Desa Kutorenon Kecamatan Kedungjajang, Jum’at (01/09/2023) malam.

Akhmad Taufik Hidayat SH,. M.Hum, Ketua PC IKA-PMII Lumajang mengucapkan selamat datang kepada MD KAHMI Lumajang. Nantinya, IKA-PMII akan melakukan silaturrahim lanjutan ke Graha MD KAHMI Lumajang yang juga sama-sama berada di Desa Kutorenon.

Pertemuan antara IKA-PMII dan MD KAHMI baru pertama kali dilakukan sejak kedua organisasi purna mahasiswa itu terbentuk di Kabupaten Lumajang. Sebenarnya, acara silaturrahim tersebut sudah lama digagas sejak Presidium Agus Warsito, namun baru terealisasi hingga pergantian pengurus baru.

“Saya sudah menggagas sejak Presidium pak Agus Warsito, tapi terealisasinya baru malam ini,” jelas Taufik saat memberikan sambutan.

Dengan silaturrahim tersebut, diharapkan akan muncul banyak ide-ide untuk kemajuan Lumajang.  Nantinya, juga diharapkan bisa terjalin sinergi dalam banyak hal antara alumni-alumni mahasiswa Cipayung. “Kita juga akan melakukan silaturrahim dengan alumni-alumni Cipayung yang lain,” terangnya.

H.M. Mudhofar S.Ag,. M.Si, Koordinator Presidium MD KAHMI Lumajang menyatakan bahwa silaturrahim sangat penting. Dengan bersilaturrahim, akan tercipta diskusi dan akan memunculkan ide-ide untuk kemajuan Kabupaten Lumajang.

Mudhofar mengakui, saat di share di grup MD KAHMI Lumajang tentang acara silaturrahim dengan IKA-PMII, banyak yang bertanya-tanya apakah ada hubungannya dengan rencana deklarasi pasangan Anis-Muhaimin. Namun, dirinya menyampaikan bahwa kegiatan silaturrahim tersebut sudah digagas lama, namun waktunya saja pas bersamaa dengan gejolak perpolitikan Pilpres di Jakarta.

“Saya bilang memang sudah terencana lama, tapi momentumnya berbarengan politik koalisi Pilpres di Jakarta. Politik di Jakarta biarlah, tapi kita di Lumajang bersilaturrahim untuk kemajuan Lumajang,” paparnya.

Mudhofar juga mengenalkan satu bidang kebencanaan yang ada di kepengurusan MD KAHMI Lumajang. Meski tak berharap ada bencana, tetapi Lumajang memang daerah yang rawan bencana, karena memiliki gunung berapi aktif tertinggi di Pulau Jawa yang pernah terjadi erupsi.(Yd/red)

 

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.