Terkendala Tak Ada RPH dan RPU Halal

Produk Berbahan Dasar Daging di Lumajang Belum Bersertifikat Halal

Penulis : lumajangsatu.com -
Produk Berbahan Dasar Daging di Lumajang Belum Bersertifikat Halal
Muhammad Mudhofar, Ketua Satgas Produk Halal Lumajang

Lumajang - Pemerintah sedang gencar melakukan sertifikasi halal untuk pelaku UMKM. Namun, di Lumajang khusus produk dengan bahan dasar daging, seperti soto, rawon, bakso, sate dan lainnya belum ada yang memiliki sertifikat halal. Sedangkan produk olahan lain seperti kripik dan lainnya sudah banyak yang bersertifikat halal.

Muhammad Mudhofar, Ketua Satgas Produk Halal Kabupaten Lumajang menyampaikan kendala produk dengan bahan dasar daging belum bersertifikat halal, karena kendala sumber dagingnya. Dimana, di Kabupaten Lumajang belum ada rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU) yang bersertifikat halal.

Akibatnya, berpengaruh kepada produk-produk yang berbahan dasar daging seperti warung-warung bakso belum bisa bersertifikat halal. Sebab, untuk memperoleh sertifikat halal, daging yang digunakan harus berasal dari RPH atau RPU yang sudah bersertifikat halal.

“Jadi kendalanya ada di RPH dan RPU di Lumajang belum ada yang bersertifikat halal,” jelas Mudhofar usai menemui sejumlah pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lumajang, Rabu (06/12/2023).

Mudhofar menegaskan, warung yang belum bersertifikat Halal, bukan berarti produknya haram. Tetapi, untuk produk mendapatkan sertifikat halal memang harus berasal dari bahan-bahan yang juga sudah bersertifikat halal. “Warung yang belum bersertifikat halal bukan berarti produknya haram ya,” tegasnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah agar ada RPH dan RPU yang standar dan memiliki sertifikat halal. Sedangkan untuk juru sembelih halal di Lumajang juga sudah banyak, tinggal standar RPH dan RPU-nya saja yang harus ditingkatkan. “Tinggal sarana dan prasarananya saja yang harus ditingkatkan,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Misteri Perselingkuhan

Lumajang - Perselingkuhan adalah salah satu masalah terbesar dalam hubungan percintaan maupun pernikahan. Di balik kesakitan dan kekecewaan yang ditimbulkan, perselingkuhan seringkali menjadi pemicu berakhirnya kepercayaan, perasaan aman, bahkan keutuhan keluarga. Banyak orang bertanya-tanya mengapa seseorang yang telah menjalin komitmen bisa tergoda untuk melanggar janji setia mereka. Jawabannya tidak selalu sederhana, karena ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi seseorang hingga memilih jalan yang menyakitkan ini.