Puncak Harjalu 768 Tahun
Kapulaga Asal Lereng Semeru Lumajang Diekspor ke China
Lumajang - Tak hanya menampilkan sejumlah atraksi kesenian Lumajang, momentum Hari Jadi Lumajang (Harjalu) 768 tahun juga menampilkan hasil bumi Lumajang. Bukan hanya yang diperebutkan dalam bentuk gunungan hasil bumi, ternyata hasil bumi Lumajang juga diminati oleh negara luar dalam bentuk ekspor.
Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni melepas ekspor 17 ton kapulaga Lumajang ke China dengan nilai total 1,2 miliar rupiah. Hal itu membuktikan bahwa hasil bumi Lumajang memiliki kualitas super dan diminati oleh pasar internasional.
Hairil Diani, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa ekspor kapulaga tersebut sudah kali ketiganya. Di Lumajang, ada tiga Kecamatan yakni Pasrujambe, Senduro dan Gucialit menjadi penghasil kapulaga dengan kualitas super.
Di tiga Kecamatan tersebut produksi kapulaga bisa mencapai 2,5 kwintal per hektarnya. Secara kualitas, memang di tiga daerah tersebut banyak diminati oleh bayer atau pembeli. “Kalau kapulaga menyebar di semua daerah di Lumajang ya, tapi yang paling besar ada di Senduro, Pasrujambe dan Gucialit,” terang Hairil, (15/12).
Sementara itu, Pj. Bupati Lumajang menyatakan bukan hanya kapulaga yang bisa diekspor ke luar negeri. Namun, ada beberapa produk hasil bumi Lumajang yang juga dijual ke luar daerah, seperti ubi madu dan daun talas. Daun talas diekspor ke Amerika dan informasinya dibuat rokok kretek.
“Kita juga berharap hasil bumi Lumajang dijual dalam bentuk mentah, tapi nanti bisa diolah jadi bahan jadi dan bisa dijual untuk meningkatkan perekonomian para petani,” pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi