Inovasi Pelayanan Publik

90 Desa di Lumajang Sudah Bisa Layani Adminduk Online Terintegrasi

Penulis : lumajangsatu.com -
90 Desa di Lumajang Sudah Bisa Layani Adminduk Online Terintegrasi
Inovasi pelayanan publik Kabupaten Lumajang

Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus melakukan terobosan dalam kemudahan pelayanan publik, khususnya pelayanan administrasi kependudukan (adminduk). Salah satunya dengan program e-Paket (Pelayanan Kependudukan Terintegrasi), Dokumen Kartu Keluarga, Kelahiran, dan Kematian, serta Surat Pindah Datang dapat diproses dengan cepat dan efisien bisa ditingkat Desa.

Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Dispendukcapil, Hariyanto menerangkan, bahwa pelayanan tersebut saat ini baru tersedia di 90 desa yang telah terintegrasi dengan Dispendukcapil Kabupaten Lumajang. Salah satu desa yang telah mengimplementasikan sistem ini adalah Desa Jarit.

"Desa Jarit sudah dapat memproses dengan dukungan diskominfo layanan yang cepat. Uji coba di Desa Jarit menunjukkan bahwa masyarakat dapat menyelesaikan surat pindah datang dalam waktu 30 menit," terang dia.

Hariyanto juga menerangkan, untuk meningkatkan cakupan pelayanan, Pemerintah Kabupaten Lumajang memiliki target. Pada tahun 2024, Pemkab menargetkan 60 desa dapat memberikan layanan e-Paket. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanan administrasi kependudukan.

"Target Tahun 2024 adalah 60 desa harus dapat memberikan layanan e-Paket, sehingga pelayanan menjadi lebih maksimal," jelasnya.

Program e-Paket juga turut berkolaborasi dengan Program Smart Village Kementerian Desa PDTT di 20 desa yang telah ditetapkan sebagai lokasi smart village. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menciptakan desa-desa pintar yang mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jarit, Novita Supristiwati menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan oleh Dispendukcapil Kabupaten Lumajang. Ia juga berterima kasih kepada Tim Desa Digital serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang yang telah memberikan dukungan.

"Program ini didukung oleh diskominfo melalui optimalisasi web desa dan fasilitas sarana jaringan internet untuk mempercepat proses pelayanan," ujar dia.

Dengan adanya pelayanan administrasi kependudukan yang terintegrasi di tingkat desa, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengurus dokumen kependudukan tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke kantor pusat. Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan memanfaatkan teknologi secara efektif.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.