Jajakan Jajanan Puluhan Tahun

Terang Bulan Jadul Nostalgia Jajanan SD Masih Ada di Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Terang Bulan Jadul Nostalgia Jajanan SD Masih Ada di Lumajang
Pak Mistu Penjual Terbul Jadul di Lumajang Puluhan Tahun

Lumajang - Terang Bulan Jadul mungkin saat ini sudah jarang ditemui, karena banyaknya makanan hits lainnya.

Namun meski sudah jarang ditemui jajanan ini masih tetap eksis hingga saat ini. Bagi kamu yang ingin mencicipi jajanan legit ini, dapat ditemui saat CFD pada hari Minggu di Alun-alun Lumajang.

Seorang kakek Mistu (73) dengan memakai sepeda angin butut, meletakkan terang bulan jadul jualannya dalam sebuah kotak berwarna putih. 

Ia menceritakan bahwa sudah kisaran 30 tahunan lebih menjajakan jajanan tersebut. Setiap harinya berkeliling ke SD sekitar Desa Banyuputih Kidul namun ketika weekend saja ke Alun-alun Lumajang.

"Hari minggu saja saya ke alun-alun soalnya rame, siapa tau rejeki dan cepat habis" ungkapnya.

Harga dari terang bulan yang dijajakannya cukup terjangkau cukup dengan harga Rp 1000 saja sudah bisa menikmati jajan jadul yang legit ini.

Sebenarnya yang membedakan antara terang bulan saat ini dengan yang jadul adalah bentuk dan toppingnya.

Terang bulan jadul hanya menggunakan topping sederhana dan bentuknya lebih tipis. Sedangkan untuk yang sekarang toppingnya lebih beragam dan bentuknya pun lebih tebal daripada yang jadul (Ind/red).

Editor : Redaksi

Miras Berbahaya

Balita di Lumajang Jadi Korban Pembacokan oleh Pemuda Mabuk

LUMAJANG – Tragedi yang menimpa balita berinisial AG (4), warga Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, bukan sekadar kasus kekerasan biasa. Penelusuran menunjukkan adanya persoalan sosial yang lebih dalam: maraknya konsumsi minuman keras di kalangan pemuda desa serta lemahnya pengawasan aparat terhadap peredaran minuman beralkohol ilegal.

UHC Masih Jauh

118 Ribu Warga Lumajang Belum Terlindungi JKN, Pemkab Minta Uluran Tangan Swasta

Lumajang - Capaian *Universal Health Coverage* (UHC) di Kabupaten Lumajang masih jauh dari harapan. Per 1 Mei 2025, kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baru mencapai 87,37 persen, tertinggal dari target nasional 98 persen. Lebih parah, tingkat keaktifan peserta hanya 65,52 persen—terpaut jauh dari ambang minimal 80 persen yang ditetapkan pemerintah pusat.