Dapat Sambutan Antusias Warga
Pasar Murah di Senduro Bagian Upaya Pengendalian Inflasi Lumajang
Lumajang - Gelaran Pasar Murah yang berlangsung di Kantor Camat Senduro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah membawa angin segar bagi masyarakat. Tidak hanya menyediakan kebutuhan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau, kegiatan ini menjadi upaya nyata dalam membantu warga di tengah gejolak harga yang kian melambung.
Pasar murah ini menjadi magnet bagi warga sekitar, terutama bagi mereka yang selama ini merasakan dampak kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Mulai dari beras, telur, minyak goreng, hingga produk-produk dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal, semua tersedia dengan harga di bawah standar pasar. Masyarakat pun memanfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari tanpa perlu khawatir menguras kantong.
Diana Hairani, seorang warga Senduro mengungkapkan kebahagiaannya dapat berbelanja di pasar murah tersebut.
“Senang sekali bisa belanja di sini, harga beras dan telur jauh lebih murah dibanding di pasar. Ini sangat membantu, apalagi di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang,” ujarnya, saat ditemui di lokasi pada Rabu (23/10/2024).
Diana juga menyampaikan, bahwa pasar murah seperti ini seharusnya diadakan lebih sering, terutama di wilayah-wilayah yang lebih terpencil.
Pasar Murah ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai bagian dari strategi untuk mengendalikan inflasi di daerah. Dengan beras yang dijual hanya Rp 56.250 per sak (5 kg), telur Rp23.000 per kg, dan Minyak Kita seharga Rp15.000 per liter, banyak warga yang merasa terbantu. Harga-harga tersebut jelas lebih murah dibandingkan harga di pasar tradisional.
Tidak hanya soal harga, gelaran ini juga mendukung pelaku UMKM lokal. Berbagai produk hasil olahan masyarakat turut dipamerkan dan dijual, membuka peluang bagi warga untuk mengenal dan membeli produk-produk lokal dengan kualitas yang tak kalah bersaing. Pasar Murah ini tidak hanya membantu meringankan beban pengeluaran warga, tetapi juga memutar roda perekonomian lokal.
Dengan kegiatan seperti ini, harapan masyarakat adalah keberlanjutan program serupa di masa mendatang, sehingga mereka dapat terus merasa terbantu, terutama saat menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu.(Kom/red)
Editor : Redaksi