Pertahankan Budaya Daerah

Dindikbud Lumajang Kenalkan Ludruk Pada Kaum Millenial Ditengah Arus Globalisasi

Penulis : lumajangsatu.com -
Dindikbud Lumajang Kenalkan Ludruk Pada Kaum Millenial Ditengah Arus Globalisasi
Workshop "Ludruk Goes to Millennials" dengan tema "Dari Kaum Muda untuk Kemajuan Budaya"

Lumajang - Di tengah gempuran budaya modern dan arus globalisasi yang semakin deras, kesenian tradisional Indonesia, termasuk ludruk menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya.  Menyadari pentingnya regenerasi dan inovasi dalam melestarikan warisan budaya tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Lumajang menyelenggarakan Workshop "Ludruk Goes to Millennials" dengan tema "Dari Kaum Muda untuk Kemajuan Budaya".

Workshop yang dilangsungkan di Sanggar Sabdaaji, Jogotrunan Lumajang pada Rabu, (28/11/2024) tersebut, diikuti oleh 56 siswa SMA/SMK di Lumajang.

Acara ini dirancang khusus untuk menjembatani kesenian ludruk dengan generasi milenial. Melalui berbagai kegiatan yang interaktif dan menarik, para peserta diharapkan dapat mengenal lebih dekat kesenian ludruk, memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, serta termotivasi untuk berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangannya.

Kepala Seksi Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman Dindikbud Lumajang, Ribut Santoso menyampaikan keprihatinannya atas semakin pudarnya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional.

"Ludruk merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa Indonesia. Kita tidak boleh membiarkan kesenian ini punah begitu saja. Generasi muda harus kita libatkan dalam upaya pelestarian ludruk, sehingga kesenian ini dapat terus hidup dan berkembang di masa yang akan datang," katanya. 

Menurutnya, ludruk bukan hanya sekedar bentuk hiburan, tetapi juga media untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang luhur. "Ludruk mengajarkan kita tentang pentingnya kebersamaan, gotong royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini sangat penting untuk ditanamkan pada generasi muda agar mereka menjadi generasi yang berkarakter dan bermoral," jelasnya. 

Ia menambahkan, workshop tersebut tidak hanya dilakukan pemaparan materi oleh para narasumber, namun juga menampilkan pertunjukan ludruk oleh seniman-seniman ludruk Lumajang. Lakon yang dibawakan adalah "Sarip Tambak Oso", sebuah cerita klasik yang sarat akan nilai-nilai moral. 

"Pertunjukan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman menyaksikan ludruk secara langsung kepada para peserta dan menumbuhkan apresiasi mereka terhadap kesenian ini," pungkasnya. 

Diharapkan, melalui workshop "Ludruk Goes to Millennials" ini, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang ludruk, tetapi juga terinspirasi untuk menjadi pelopor dalam pelestarian dan pengembangan ludruk di masa depan.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Prestasi Membanggakan

Ponpes Darun Najah Lumajang Juara 2 Implementasi Pesantren Sehat Tingkat Jatim 2024

Lumajang - Kabupaten Lumajang kembali mengukir prestasi membanggakan melalui Pondok Pesantren Darun Najah yang meraih Juara 2 Implementasi Pesantren Sehat IKI PESAT Jatim Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2024. Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur dan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur pada peringatan Hari Kesehatan Nasional Jawa Timur, yang digelar pada Kamis (21/11/2024).

Pelaku Pembacokan Berhasil Diringkus

Polres Lumajang Dalami Motif Pembunuhan di Kebun Tebu Ranuyoso Lumajang

Lumajang - Tidak sampai 12 jam, Polres Lumajang berhasil meringkus meringkus pelaku pembunuhan terhadap Munaryo (48) yang terjadi di kebun tebu desa Wates Wetan, kecamatan Ranuyoso, pada Senin (25/11/2024). Pelaku yang berinisial SHR (36) ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di desa Penawungan Kecamatan Ranuyoso. Polisi masih mendalami aksi pembunuhan tersebut.

Berasal dari 6 Kasus Narkoba dalam 14 Hari

Berbahaya, Polres Lumajang Ungkap Puluhan Ribu Butir Pil Anjing

Lumajang - Peredaran Narkoba dan obat keras berbahaya (Okerbaya) menjadi musuh bersama. Peredaran obat berbahaya tersebut tidak hanya wilayah perkotaan, tetapi juga sudah masuk ke pedesaan dengan menyasar anak muda dan juga anak-anak sekolah. Dalam upaya memberantas peredaran narkoba, Polres Lumajang berhasil mengungkap enam kasus penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang jenis Okerbaya dalam kurun waktu 14 hari, terhitung sejak tanggal 5 hingga 19 November 2024.