Siapkan Langkah Antisipatif
Lima Komoditas Strategis Jadi Fokus Pemantauan Jelang Idulfitri, BPS dan TPID Lumajang

Lumajang - Menjelang Idulfitri 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lumajang memberikan perhatian khusus terhadap lima komoditas bahan pokok yang berpotensi mengalami fluktuasi harga.
Dalam Rapat High Level Meeting TPID di CCRoom Pemkab Lumajang, Kamis (20/3/2025), Kepala BPS Lumajang, Muhamad Sonhaji, menegaskan pentingnya pemantauan harga beras, cabai, telur, tahu, dan daging ayam.
“Beras merupakan kebutuhan utama yang rentan mengalami gejolak harga akibat faktor distribusi dan produksi. Sementara itu, cabai sering kali mengalami lonjakan harga akibat perubahan cuaca dan pola tanam,” ujar Sonhaji.
Selain itu, telur dan daging ayam mengalami peningkatan permintaan menjelang Idulfitri, berpotensi memicu kenaikan harga. Tahu, sebagai sumber protein nabati, juga menjadi perhatian lantaran pasokan kedelai yang fluktuatif.
Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siska Perbapo) Jawa Timur per 21 Maret 2025, sejumlah komoditas mengalami perubahan harga. Beras premium naik 0,23% menjadi Rp14.479 per kg, sementara beras medium turun 1,84% menjadi Rp12.215 per kg. Telur ayam ras mengalami kenaikan 1,27% menjadi Rp26.941 per kg, sedangkan telur ayam kampung turun 6,18% menjadi Rp42.356 per kg. Cabai rawit merah mencatat kenaikan tertinggi sebesar 5,72%, sementara daging ayam kampung mengalami penurunan harga hingga 15,63%.
Guna menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, TPID Lumajang menyiapkan langkah strategis, termasuk operasi pasar murah, optimalisasi distribusi, serta kerja sama dengan daerah penghasil.
Diharapkan dengan langkah antisipatif ini, masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan tenang tanpa tekanan lonjakan harga bahan pokok (Ind/Kom/red).
Editor : Redaksi