Guru Lolos PPPK Lumajang Meninggal sebelum Terima SK, Bupati Tetap Serahkan kepada Keluarga

LUMAJANG – Suasana haru menyelimuti prosesi penyerahan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi 2024 di Lumajang. Di tengah momen bahagia para peserta, sebuah kisah menyentuh terjadi: **Sekar Mardianti**, seorang guru yang dinyatakan lulus PPPK, **mengembuskan napas terakhirnya sebelum sempat menerima SK secara langsung**.

 

Meskipun tak dapat diterima langsung oleh mendiang, SK pengangkatan tersebut **tetap diserahkan** oleh **Bupati Lumajang Indah Amperawati**, atau yang akrab disapa **Bunda Indah**, kepada keluarga almarhumah. Penyerahan berlangsung di kawasan Wisata Selokambang, Selasa (17/6/2025), bersamaan dengan penyerahan SK kepada 630 peserta lainnya.

 

“Kami tetap menyerahkan SK kepada keluarga, karena SK memang sudah diterbitkan. Ini menjadi sebuah penghormatan atas jasa dan pengabdiannya sebagai guru,” ujar Bunda Indah, sambil menahan haru.

 

Sekar Mardianti, **guru dari Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro**, memang **sudah 10 tahun mengabdi di dunia pendidikan**. SK PPPK diterima langsung oleh mertuanya, **Djayeng**, yang tak dapat menyembunyikan kesedihannya saat menerima dokumen penting tersebut.

 

Djayeng menuturkan, sebelum wafat, menantunya masih tampak sehat dan tengah **mengandung delapan bulan**. “Awalnya masih baik-baik saja, masih mengajar seperti biasa. Tapi tiba-tiba kondisinya drop dan kemudian meninggal dunia. Ini sebuah kehilangan besar bagi keluarga dan siswa-siswanya,” katanya, sambil menyeka air mata.

 

Bunda Indah juga menyampaikan bela sungkawa dan berniat melayat ke rumah duka. “Saya minta BKD segera memberikan saya alamat lengkap keluarga, agar saya dapat takziah dan memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan,” katanya, penuh haru (Ind/red).

Editor : Redaksi