Kereta Api Lumajang
Perjuangan Panjang Berbuah, Klakah Jadi Stasiun Lumajang
LUMAJANG – Penantian panjang warga Lumajang akhirnya berbuah hasil. Pemerintah resmi menyetujui perubahan nama Stasiun Klakah menjadi **Stasiun Lumajang**.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan, menyatakan persetujuan telah diberikan dan proses finalisasi kini berlangsung di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
“Nama stasiun adalah simbol kedaerahan. Lumajang layak memilikinya,” ujarnya dalam pertemuan bersama Pemkab Lumajang, Kamis (7/8/2025).
Perubahan ini mengakhiri puluhan tahun keresahan warga karena nama Lumajang tak tercantum dalam jaringan perkeretaapian nasional. Selama ini, penumpang yang turun di Stasiun Klakah kerap tidak menyadari mereka sudah berada di wilayah Lumajang.
Bupati Lumajang Indah Amperawati menyebut langkah ini sebagai “kemenangan batin” warga. “Akhirnya, nama daerah kita diakui dalam sistem transportasi nasional,” ujarnya.
Proses pengajuan telah berlangsung bertahun-tahun melalui surat resmi, kajian, hingga audiensi lintas kementerian. Dukungan datang dari masyarakat, akademisi, dan tokoh sejarah lokal.
Kepala Dinas Perhubungan Lumajang, Rasmin, menegaskan akan menata kawasan sekitar stasiun agar lebih representatif. “Ini bukan sekadar ganti papan nama, tapi membangun ulang wajah Lumajang dari pintu gerbang transportasinya,” katanya.
Bagi warga, perubahan ini membawa kebanggaan tersendiri. “Nanti saya bisa bilang berangkat dari Stasiun Lumajang, bukan Klakah lagi,” ujar Lestari (58), warga yang rutin bepergian ke Malang.
Jika finalisasi administratif rampung, nama “Lumajang” akan segera terpampang di papan stasiun, terdengar di pengeras suara kereta, dan tercetak di tiket perjalanan (Ind/red).
Editor : Redaksi