Desa Jadi Kelas Belajar Baru

Bupati Lumajang Dorong Sekolah Pilih Destinasi Wisata Lokal

Penulis : -
Bupati Lumajang Dorong Sekolah Pilih Destinasi Wisata Lokal
Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) saat memimpin Rapat Koordinasi bersama Asosiasi Kepala Desa (AKD) di Ruang Mahameru, Kantor Bupati Lumajang

LUMAJANG – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus memperkuat strategi pengembangan pariwisata berbasis lokal melalui program unggulan *Satu Desa Satu Wisata*. Sebagai bagian dari program tersebut, Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) mengimbau sekolah-sekolah di wilayahnya untuk tidak lagi mengadakan study tour ke luar daerah, melainkan memanfaatkan destinasi wisata desa di Lumajang.

 

Imbauan itu disampaikan Bunda Indah dalam Rapat Koordinasi bersama Asosiasi Kepala Desa (AKD) di Ruang Mahameru, Kantor Bupati Lumajang, Selasa (19/8/2025).

 

“Saya mengimbau semua sekolah untuk tidak melakukan piknik ke luar kota. Lumajang punya banyak desa dengan potensi wisata yang menarik. Ini kesempatan bagi kepala desa untuk mempromosikan desanya,” ujar Bunda Indah.

 

Menurutnya, program *Satu Desa Satu Wisata* dirancang untuk menggali potensi wisata berbasis desa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi baru. Selain manfaat ekonomi, pariwisata lokal dinilai mampu memperkuat kearifan lokal, melestarikan budaya, dan membuka ruang partisipasi generasi muda.

 

Bunda Indah menegaskan, desa dapat menjadi destinasi edukatif sekaligus rekreatif. Dengan begitu, kegiatan study tour bukan hanya wisata semata, tetapi juga sarana belajar mengenal potensi alam, budaya, dan kearifan lokal Lumajang.

 

“Desa bisa menjadi tempat belajar, rekreasi, dan pemberdayaan masyarakat. Study tour di desa akan menumbuhkan rasa cinta terhadap daerah sendiri,” ucapnya.

 

Ia berharap kebijakan tersebut mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke desa, yang berdampak pada bergeliatnya ekonomi lokal, bertambahnya peluang usaha, serta menguatnya desa sebagai pusat pertumbuhan baru.

 

Lebih jauh, Bunda Indah menekankan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah desa, pelaku wisata, sekolah, hingga organisasi masyarakat. Menurutnya, pengembangan wisata desa tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga harus menjaga kelestarian lingkungan serta memperkuat identitas lokal.

 

“Pariwisata desa bukan sekadar hiburan, tapi ruang edukasi, pelestarian budaya, dan penguatan ekonomi rakyat. Dengan kerja sama bersama, Lumajang bisa menjadi contoh daerah yang sukses mengembangkan wisata berbasis desa secara berkelanjutan,” pungkasnya (Ind/red).

Editor : Redaksi