wisata

Candi Gunung Gangsir, Warisan Sejarah Megah di Pasuruan

Penulis : lumajangsatu.com -
Candi Gunung Gangsir, Warisan Sejarah Megah di Pasuruan
Wisata candi Gunung gangsir yang berada di CP7M+696, Jl. Dusun Prayan Jl. Kebun Candi, RT.02RW.10, Gununggangsir, Gn. Gangsir, Kec. Beji, Pasuruan, Jawa Timur 67154(Gmap/Candi Gangsir)

PASURUAN – Kabupaten Pasuruan tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan jejak sejarah yang menawan. Salah satunya adalah Candi Gunung Gangsir, yang terletak di Dusun Prayan, Desa Gununggangsir, Kecamatan Beji, Pasuruan. Candi ini menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya yang menarik bagi wisatawan maupun pelajar.

Candi Gunung Gangsir dikenal sebagai salah satu candi Hindu tertua di Jawa Timur. Berdiri megah di tengah area persawahan, candi ini memiliki arsitektur unik yang berbeda dengan candi-candi lain di Jawa Timur, karena perpaduan gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Keunikan ini membuat banyak peneliti maupun wisatawan datang untuk melihat lebih dekat detail relief dan susunan bata merahnya yang khas.

Selain keindahan arsitekturnya, suasana di sekitar candi terasa tenang dan sejuk. Hamparan sawah menghijau dengan latar langit biru menghadirkan nuansa damai yang cocok untuk berfoto atau sekadar menikmati ketenangan.

Lokasinya yang mudah dijangkau membuat Candi Gunung Gangsir sering menjadi tujuan wisata keluarga maupun rombongan sekolah.

Untuk masuk ke kawasan candi, pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis, hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan sekitar Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. Fasilitas yang tersedia antara lain area parkir, toilet sederhana, serta beberapa gazebo kecil untuk beristirahat.

Warga sekitar juga kerap memanfaatkan kawasan candi untuk menggelar kegiatan budaya atau tradisi, terutama saat perayaan hari-hari besar tertentu.

Hal ini semakin memperkuat nilai Candi Gunung Gangsir sebagai warisan sejarah sekaligus pusat kebudayaan lokal.

Dengan segala keindahan dan kisah sejarahnya, Candi Gunung Gangsir menjadi bukti nyata kekayaan budaya Pasuruan yang patut dijaga dan dikenalkan kepada generasi mendatang.(yov/red)

"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.