wisata
Waduk Bajulmati, “Miniatur Raja Ampat” di Ujung Utara Banyuwangi
Banyuwangi – Siapa sangka, di ujung utara Kabupaten Banyuwangi, tepatnya di Dusun Krajan, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Jawa Timur 68453, terdapat destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan luar biasa mirip Raja Ampat di Papua.
Tempat itu dikenal dengan nama Waduk Bajulmati, salah satu waduk terbesar di Jawa Timur yang kini menjelma menjadi destinasi wisata alam yang menawan.
Waduk Bajulmati tidak hanya berfungsi sebagai penampung air untuk irigasi dan pengendali banjir, tetapi juga menjadi tempat rekreasi favorit bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Panorama perbukitan hijau yang mengelilingi waduk serta pulau-pulau kecil di tengah air menciptakan pemandangan eksotis, membuat banyak orang menyebutnya sebagai “Raja Ampat-nya Banyuwangi”.
Bagi pencinta fotografi dan penikmat alam, tempat ini adalah surga. Dari gardu pandang di atas bukit, pengunjung dapat menikmati keindahan air biru yang berkilau diterpa cahaya matahari.
Tidak sedikit pula wisatawan yang datang untuk berpiknik, bersepeda, atau sekadar menikmati senja dengan hembusan angin sejuk khas pegunungan.
Untuk masuk ke kawasan wisata Waduk Bajulmati, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang, sementara parkir kendaraan dikenai Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Waduk ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB, sehingga cocok untuk dikunjungi saat pagi atau sore hari ketika udara masih segar.
Selain pemandangan alamnya yang memukau, Waduk Bajulmati juga menjadi tempat edukatif bagi pelajar dan pecinta lingkungan.
Keberadaan waduk ini menunjukkan bagaimana manusia dan alam bisa bersinergi — tidak hanya untuk kebutuhan hidup, tetapi juga untuk menciptakan keindahan yang menyejukkan hati.
Bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan panorama alam yang mempesona tanpa harus jauh-jauh ke timur Indonesia.
Waduk Bajulmati adalah jawabannya — permata tersembunyi yang membuktikan bahwa keindahan Banyuwangi tak pernah habis untuk dijelajahi.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi