Level Awas

Jumlah Pengungsi Semeru Menurun, Bupati Lumajang Tetap Imbau Warga Waspada

Penulis : -
Jumlah Pengungsi Semeru Menurun, Bupati Lumajang Tetap Imbau Warga Waspada

Lumajang – Jumlah warga terdampak erupsi Gunung Semeru yang berada di lokasi pengungsian terus menurun. Berdasarkan data terbaru, jumlah pengungsi berkurang dari 807 jiwa menjadi 346 jiwa. Meski demikian, pemerintah daerah menegaskan bahwa kewaspadaan tetap harus dijaga karena status Gunung Semeru masih berada pada Level IV (Awas).

 

Bupati Lumajang Indah Amperawati menilai penurunan jumlah pengungsi menunjukkan kondisi yang lebih terkendali di masyarakat serta meningkatnya respon warga terhadap informasi resmi pemerintah.

 

“Penurunan jumlah pengungsi menunjukkan respons positif masyarakat terhadap informasi resmi dan pemantauan pemerintah. Namun, kewaspadaan harus tetap dijaga karena potensi ancaman masih ada,” tegasnya saat memberikan keterangan di lokasi terdampak erupsi di Kecamatan Pronojiwo, Kamis (20/11/2025).

 

Di Kecamatan Candipuro, seluruh titik pengungsian yang sebelumnya menampung warga kini telah kosong Lokasi tersebut antara lain:

 

  •  Kantor Kecamatan Candipuro
  • Balai Desa Sumberwuluh
  • Balai Desa Penanggal
  • Balai Desa Jarit
  • Balai Desa Sumbermuju

 

Sementara di Kecamatan Pronojiwo, pengungsi yang masih bertahan hanya tersisa di **SD Supiturang 4**. Adapun titik lain seperti Kantor Kecamatan Pronojiwo, Masjid Supiturang, SD Pemukiman 3, Balai Desa Oro-Ombu, dan SD Sumberurip 2 sudah tidak lagi menampung warga.

 

Pemerintah Kabupaten Lumajang memastikan dukungan logistik, layanan kesehatan, hingga pendampingan psikososial tetap tersedia untuk pengungsi yang masih berada di lokasi.

 

Untuk memastikan kelancaran bantuan, pemerintah menetapkan dua lokasi Distribusi Utama (DU), yakni:

 

  • Balai Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo
  • UPK Kecamatan Candipuro

 

Sistem distribusi ini diterapkan untuk mempercepat penyaluran bantuan sehingga lebih tepat sasaran.

 

Bunda Indah menegaskan seluruh langkah penanganan dilakukan dengan prinsip cepat, terukur, dan terkoordinasi.

 

“Keselamatan warga tetap menjadi fokus kami. Semua tindakan di lapangan diarahkan untuk memastikan setiap warga terlindungi, baik yang kembali ke rumah maupun yang masih mengungsi,” ujarnya.

 

Pemerintah daerah juga memastikan komunikasi antarinstansi berjalan aktif serta informasi resmi terus diperbarui untuk menghindari hoaks dan kepanikan masyarakat (Red).

Editor : Redaksi