wisata
Air Terjun Jurug Bening, Pesona Alam Jernih di Wates Blitar
Blitar — Air Terjun Jurug Bening yang berada di Desa Sumberurip, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan air terjun dengan kejernihan air yang menenangkan.
Sesuai dengan namanya, Jurug Bening menyuguhkan aliran air yang tampak bersih dan segar, dikelilingi suasana alam pedesaan yang masih asri.
Air terjun ini memiliki ketinggian sedang dengan kolam alami di bawahnya yang kerap dimanfaatkan pengunjung untuk bermain air. Lingkungan sekitar yang hijau serta suara air yang jatuh dari ketinggian menciptakan suasana sejuk dan damai.
Akses menuju lokasi relatif mudah, meski pada beberapa titik pengunjung perlu berjalan kaki menyusuri jalur setapak yang menyatu dengan alam.
Untuk masuk ke kawasan wisata Air Terjun Jurug Bening, pengunjung dikenakan tiket masuk sekitar Rp5.000–Rp10.000 per orang. Sementara itu.
biaya parkir sepeda motor berkisar Rp2.000–Rp5.000 dan kendaraan roda empat sekitar Rp5.000–Rp10.000. Area parkir tersedia di dekat pintu masuk jalur wisata dan dikelola oleh masyarakat setempat.
Air Terjun Jurug Bening buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau siang hari ketika cuaca cerah sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan dengan lebih aman dan nyaman.
Pengelola juga mengimbau wisatawan untuk berhati-hati saat mendekati area kolam dan tebing air terjun.
Tujuan wisatawan berkunjung ke Air Terjun Jurug Bening cukup beragam, mulai dari rekreasi keluarga, wisata alam, hingga berburu spot fotografi.
Banyak pengunjung yang datang untuk melepas penat, menikmati udara segar, serta merasakan ketenangan alam yang jarang ditemui di kawasan perkotaan.
Dengan pesona air terjun yang jernih dan suasana alami yang masih terjaga, Air Terjun Jurug Bening menjadi salah satu alternatif wisata alam di Kabupaten Blitar yang layak dikunjungi.
Keberadaan wisata ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar sekaligus mendorong pelestarian lingkungan berbasis masyarakat.(yov/red)
"Artikel ini ditulis oleh Muhammad Yova Athobarani (Pelajar PPL SMKN 1 LUMAJANG)
Editor : Redaksi