Tak Kunjung Panen Raya, Harga Beras Kian Mahal

Penulis : lumajangsatu.com -
Tak Kunjung Panen Raya, Harga Beras Kian Mahal
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan hektar tanaman padi di wilayah Lumajang tak kunjung panen raya, ditengarai menjadi salah satu penyebab harga beras di pasaran mahal hingga tembus Rp.12.000 per kg, Rabu (25/02/2015).

Seperti ladang milik Sriyadi (42) salah satu warga Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang. Pasalnya tanaman padi miliknya masih berumur 58 hari dan baru akan di panen sekitar 42 hari lagi.

"Ini masih umur 58 hari mas, sebulan lagi baru bisa di panen," tuturnya saat di konfirmasi lumajangsatu.com di ladangnya.

Hal sedana juga di ungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang, menurutnya salah satu penyebab harga beras kian mahal juga dipengaruhi oleh minimnya bahan baku berupa padi.

"Setelah kami cek ke pasaran memang harga beras ada yang mencapai Rp. 12.000 per kilogram, sebab masih banyak lahan padi milik petani belum panen raya," ungkap Agus Eko Suprayitno Kepala Disperindag Lumajang.

Sementara di pasaran, banyak warga yang beralih membeli beras kualitas sedang dan biasa, bahkan tidak sedikit warga yang mencampur berasnya dengan beras jagung untuk dimasak sehari-hari.

"Yang laris beras yang murah-murah mas, dan beras jagung juga," jelas Andik salah satu pedagang di Stand Pasar Baru Lumajang.

Harga beras di pasaran lereng Gunung Semeru ini di perkirakan akan terus mengalami kenaikan hingga panen raya tiba. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Berada di Zona Rawan Bencana

Lumajang Perlu Penambahan Alat Pemantau Banjir dan Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru

Lumajang - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengungkapkan bahwa penambahan alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru sangat penting untuk meningkatkan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di wilayah rawan bencana. Hal ini menyusul adanya kebutuhan mendesak di sejumlah wilayah yang berada di sepanjang jalur aliran lahar dingin Gunung Semeru.