Wow Meriah,,,! Ratusan Ekor Kelinci Adu Cepat

Penulis : lumajangsatu.com -
Wow Meriah,,,! Ratusan Ekor Kelinci Adu Cepat
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jika Kelinci Atau Terwilu biasanya dijadikan sebagai hewan hias dirumah, berbeda dengan kebiasaan warga Lumajang, Kelinci hewan dengan kuping panjang ini justru dilombakan dalam kerapan kelinci di Lapangan Desa Ranubedali Kecamatan Ranuyoso Lumajang, Minggu (26/04/2015).

Kerapan yang diikuti sedikitnya 100 peserta lebih dari berbagai daerah di Lumajang dan Probolinggo ini memperebutkan satu unit sepeda motor sebagai hadiah utamanya.

"Hadiahnya sepeda motor mas untuk juara 1A, sedangkan juara 1B mendapatkan Kulkas," papar Mukhlis salah satu panitia Kerapan saat  dikonfirmasi lumajangsatu.com

Dalam perlombaan kali ini, satu persatu kelinci di adu kecepatan berlarinya di lapangan dengan panjang sekira 120 meter, dan lebar 2,5 meter. Bagi kelinci yang terlebih dahulu sampai garis finis itulah pemenangnya.

"Alhamdulillah kelinci saya masuk 3 besar mas," ungkap Tosan salah satu peserta dari Krucil Probolinggo.

Tradisi kerapan kelinci ini tidak hanya menjadi ajang silaturrahmi bagi penggemar kelinci, namun warga setempatpun menyambut antusias balap hewan kecil mungil ini. "Unik aja mas, hewan sekecil ini bisa lari kencang," papar Muhammad Hamedi sembari tersenyum. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.