Turun ke Tempursari, Muhammad Nur Purnamasidi Anggota DPR RI Golkar Disambati Jalan Rusak

Penulis : lumajangsatu.com -
Turun ke Tempursari, Muhammad Nur Purnamasidi Anggota DPR RI Golkar Disambati Jalan Rusak

Lumajang (lumajangsatu.com) H. Muhammad Nur Purnamasidi anggota DPR Ri Frkasi Golkar melakukan serap aspirasi ke Kecamatan Tempursari Lumajang. Dalam kesempatan tersebut, bang Poer panggilan akrabnya itu mengunjungi sejumlah guru ngaji dan tokoh masyarakat di MTs An-Nur Tempursari.

Saya sangat senang dengan kunjungan tersebut, sehingga antara rakyat dan wakilnya bisa terjalin komunikasi inten bukan hanya saat ada kepentingan pileg saja, ujar Drs. M. Hakki kepala sekolah MTS An-Nur kepada lumajangsatu.com, Rabu (13/05/2015).

Dalam pertemuan tersbut warga Tempurasi meminta agar bang Poer selalu mengingat dan memperjuangakn kepentingan rakyat. Warga meminta agar ada bantuan perbaikan tanggul penahan banjir, bantuan sekolah, mushollah, pertanian dan infrastruktur jalan.

Sementara itu, bang Poer mengaku akan memperjuangkan masukan dan permintaan dari warga Tempursari. Meskipun tidak sesuai dengan komisinya yakni komisi IIX dirinnya akan melakukan komunikasi dengan anggota DPR RI yang lainnya.

Jika saya sudah tahu apa yang menjadi kebutuhan dari masyarakat Tempursari, maka saya bisa memperjuangkannya meskipun hal itu harus dilakukan secara bertahap, ujar pria murah senyum itu.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Yuk ikuti lombanya

Dies Natalis ke 39 STKIP PGRI Lumajang Adakan Banyak Lomba

Lumajang – STKIP PGRI Lumajang merayakan Dies Natalis ke-39, akan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Desember 2024. Momentum ini diharapkan meningkatkan semangat civitas akademika berkarya untuk Indonesia maju maupun mempercepat mewujudkan visi STKIP PGRI Lumajang dan mengembangkan skill adik-adik siswa SMA/MA/SMK/sederajat, khususnya di Kabupaten Lumajang.

28 Oktober 1928

Reaktualisasi Sumpah Pemuda di Era Kemerdekaan

Lumajang - Di tengah gemuruh suara kebangkitan generasi muda yang bersemangat, terbayang kembali momen bersejarah yang mengubah arah perjalanan bangsa ini. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Dalam suasana yang penuh tekad, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang bersatu untuk mengangkat panji persatuan, menegaskan bahwa meski berbeda, mereka adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia.