Jakarta (lumajangsatu.com) - Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 19 Mei 2015, para pemegang saham menyetujui laporan keuangan Holcim Indonesia, perubahan dalam Dewan Komisaris dan Direksi dan dividen total sebesar Rp 65 per lembarsaham dengan rasio pembayaran sebesar 75%. Dividen interim sebesar Rp 34 per lembar saham telah didistribusikan pada bulan Oktober 2014.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa juga diselenggarakan untukmenyetujui penyesuaian anggaran perusahaan yang dilakukan sebagai kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Fokus pada solusi berkelanjutan ditengah pasar yang melemah
Presiden Direktur Holcim Indonesia, Gary Schutz, menekankan komitmen perusahaan pada operasional yang berkelanjutan ditengah kenaikan biaya-biaya, persaingan yang semakin ketat, ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan, serta keterlambatan dan lemahnya belanja pembangunan dan proyek infrastruktur.
Kondisi saat ini mengharuskan kami melakukan langkah-langkah untuk mengurangi biaya dan menjadi lebih efisien agar dapat mempertahankan laba pada saat permintaan menurun, ungkap Gary.
Gary mengaku puas dengan perkembangan yang dilakukan untuk memperkuat keberadaan Holcim Indonesia di Sumatera untuk melengkapi keberadaan Holcim di Pulau Jawa sebagai pasar terbesar, terutama dengan selesainya Pabrik Tuban 1 yang sudah mulai beroperasi penuh dan Pabrik perkembangan Tuban 2 yang lebih cepat darijadwal.
Holcim menawarkan solusi-solusi inovatif, memberikan nilai bagi pelanggan, dan memiliki keahlian untuk memberikan lebih dari apa yang menjadi bisnis utama Holcim yaitu memasok semen.
Keahlian keahlian ini sangat diperlukan bagi Indonesia untuk membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk mempertahankan pertumbuhan domestik, tetapi juga untuk mampu bersaing dalam komunitas ekonomi ASEAN yang baru, yaitu dengan memanfaatkan keunggulan sumberdaya dan sektor konsumen yang besar.
Perubahan Jajaran Manajemen dalam RUPS antara lain: Madan Lal Narula mengundurkan diri setelah sebelumnya menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2008.
Tiga komisaris baru telah ditunjuk dan disetujui oleh para pemegangsaham:
1. Profesor DR. Kuntoro Mangkusubroto, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri dan Kepala Unit Pengawasan Khusus Kepresidenan, bergabung sebagai Komisaris Independen. Sebelumnya Kutoro pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Holcim Indonesia dari tahun 2001 sampai 2009.
2. Turut bergabung adalah Hendra Kartasasmita, yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang consumer goods dikawasan Asia Pasifik dan bekerja di berbagaiperusahaan multi nasional.
3. Patrick McGlinchey, saat ini menjabat sebagai Regional General Counsel untuk Holcim East Asia Pacific setelah sebelumnya bertugas di Holcim Australia.
4. Bergabung dalam Direksi yaitu Francois Goulut. Sebelum bergabung dengan Holcim Indonesia, beliau adalah Manufacturing Director diHolcim Vietnam. Ia telah berpengalaman selama lebih dari 24 tahun di berbagai negara dalam manajemen pabri kHolcim.
Presiden Direktur Holcim Indonesia, Gary Schutz, dalam sambutannya pada penunjukkan tersebut mengatakan, latarbelakang manajemen baru kami ini adalah sangat penting bagi perusahaan untuk bisa bersaing dalam pasar yang sangat kompetitif, dan menunjukkan khazanah pengalaman langsung dari Indonesia, kawasan, dari industri semen dan praktek komersil.
Informasi terbaru mengenai hasil kinerja kuartal pertama 2015 (tidak diaudit)
Ketika mengumumkan hasil kinerja kuartal pertama (tidakdiaudit) pada saat Paparan Publik, Kent Carson, CFO Holcim Indonesia mengungkapkan, industri semen secara keseluruhan mengalami tantangan berat dengan kondisi ekonomi yang terus menurun seperti sekarang ini, serta kekosongan stimulus belanja fiskal yang diharapkan dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur sejauhini,".
Lebih lanjut ia menambahkan, di waktu yang sama, persaingan juga meningkat secara signifikan dengan adanya pemain-pemain baru semen yang patut diperhitungkan, dan telah menyebabkan kelebihan pasokan ditengah lonjakan biaya-biaya,.
Menanggapi kondisiini, perusahaan telah mempertimbangkan langkah-langkah untuk menurunkan biaya biaya tidak tetap dan meningkatkan produktifitas.
Kami telah melakukan beberapa inisiatif di tahun 2015 ini untuk dapat mengoptimalkan operasional perusahaan, serta memastikan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien disertai penurunan biaya untuk mempertahankan laba ditengah pertumbuhan yang melambatini, ujar Kent Carson.
langkah-langkah ini juga akan membantu kami agar siap menghadapi masa depan, disaat sektor konstruksi mendapatkan kembali momentumnya dari kegiatan infrastruktur yang sangat dibutuhkan dengan realisasi rencana pembangunan utama Pemerintah dan proyek-proyek perumahan dan properti komersil. pungkasnya.(Ls/red)
Editor : Redaksi