Bayi Laki-Laki Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Bondoyudo

Penulis : lumajangsatu.com -
Bayi Laki-Laki Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Bondoyudo
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jasad bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga mengambang di sungai Bondoyudo Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto Lumajang dalam keadaan tak bernyawa, sabtu pagi tadi (23/05/2015). Diduga kuat jasad bayi itu diperkirakan masih berusia empat hari.

"Sekitar empat harian itu mas, soalnya tali pusarnya masih ada," papar Saturi saat dikonfirmasi sejumlah awak media.

Penemuan jasad bayi tanpa identitas itu bermula saat salah satu warga setempat hendak kesungai. Warga yang sempat mengira jasad bayi itu adalah sebuah boneka, setelah dilihat dalam jarak dekat ternyata jasad bayi dengan kondisi tertelungkup ditengah sungai.

"Dikiranya boneka mas, setelah dilihat lebih dekat ternyata banyak lalat yang mengerubunginya, langsung aja teriak bayi-bayi gitu," cerinyanya sembari mengelus dada.

Polisi yang datang kelokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi guna mengungkap identitas bayi mr.x tersebut.

"Ya itu mas masih kita lakukan pendalaman, yang jelas bayi ini berjenis kelamin laki-laki dan masih ada tali pusar di perutnya," ungkap AKP Toha Kapolsek Jatiroto saat dikonfirmasi.

Sementara jasad bayi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang untuk diotopsi, Polisi menghimbau bagi yang merasa kehilangan bayi berjeniskelamin laki-laki agar segera melaporkan ke Polisi setempat.(Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).