Sabet 9 Emas Atlet Taekwondo UTIPRO Lumajang Berjaya di Rumble Cup Unair Surabaya

Penulis : lumajangsatu.com -
Sabet 9 Emas Atlet Taekwondo UTIPRO Lumajang Berjaya di Rumble Cup Unair Surabaya
Lumajang(lumajangsatu.com) - Atlet Taekwondo UTIPRO (Universal Taekwondo Indonesia Profesional Kabupaten Lumajang berjaya di kejuaraan Rumble Cup di Universitas Airlangga Surabaya. Anak-anak kaki Gunung Semeru mampu menyabet 9 emas, 7 Perak dan 4 perunggu.

Keberhasilan ini membuktikan, atlet asal Lumajang memiliki kemampuan yang luar biasa untuk olah raga asal Korea itu. Ini keberhasilan atlet dan official, ujar Dodok, pengurus UTIPRO Lumajang.

Meraih mendali emas dengan 9 buah adalah melebih target yang usung tim Lumajang. Karena, ada tim kuat dari tuan rumah sendiri seperti Surabaya dan Banyuwangi sebagai kekuatan baru Taekwondo di Jawa Timur. Kita bisa memberikan nama harum bagi Lumajang, jelasnya.

Inilah Atlet yang meraih mendali emas yakni, Aridwiki, Yogi, Tamama, Niluh Putu Wedayanti, Sawitri Arisanti, Mauladoni, Erini Wahyuningsih, Benaya Aida Putri dan Ivan. 

Untuk mendali perak, Bakdadiah, Riqzia Fatimah Azzahra, Alfakar, Agus Samladi, Afista Syahjaya dan Ahmad Sultonui. 

Sedangkan Mendali Perunggu yakni, Vanessa Resti Ayunda, Akbar Atrya Putra, Yosa Ungsiana sari dan Veve.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).