Mantan Narapidana Perampokan, Nekat Bacok Istri Sendiri

Penulis : lumajangsatu.com -
Mantan Narapidana Perampokan, Nekat Bacok Istri Sendiri

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mantan Narapidana atas kasus perampokan, Suryadi (35) kini kembali diburu Polisi, setelah dirinya tega membacon Ismawati (30) yang tidak lain adalah istrinya sendiri di kamar rumah korban Desa Sumberanyar Kecamatan Rowokangkung Lumajang, Kamis (11/06/2015).

Tidak ada yang tahu persis kejadian kekerasan dalam rumah tangga itu, pihak tetangga dan keluarga tiba-tiba telah menemukan korban bersimbah darah dengan kondisi diikat dengan tali.

"Tadi pas kesana, tahu-tahu sudah begini banyak darah dan diikat mas, kemungkinan iis ini diikat dulu dan langsung dibacok sama sur," cerita Enjos kakek korban saat ditanya lumajangsatu.com.

Beruntung pihak keluarga dan tetangga korban segera membawa ismawati ke Rumah Sakit Dr.Haryoto Lumajang, hingga akhirnya selamat meski mengalami luka bacok dibagian Kepala, Leher dan Paha.

Diketahui, tersangka atas nama Suryadi baru keluar dari tahanan karena tersangkut kasus perampokan sekitar 5 hari yang lalu. Diduga kuat tersangka cemburu kepada sang istri saat ditinggal di penjara.

"Kemungkinan cemburu mas, sebab saat ditahanan, iis ini tidak ada dirumah karena bekerja di surabaya," papar AKP Aries Supomo Kapolsek Rowokangkung kepada sejumlah awak media.

Hingga saat ini Polisi tengah memburu tersangka, yang melarikan diri setelah membacok istrinya sendiri dengan ciri-ciri menggunakan sepeda motor mio warna merah hitam.

"Masih kita kejar, sebab tersangka ini melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor warna merah hitam mas," ujarnya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Upaya Perangi Narkoba

BNN Kabupaten Lumajang Rilis Hasil Kinerja Tahun 2024

Lumajang - Dalam Undang-Undang 35/2009 tentang Narkotika, negara memandatkan BNN sebagai leading sector penanganan permasalahan narkotika. Terkait dengan mandat tersebut, BNN berkewajiban mengkoordinasikan seluruh elemen bangsa dari berbagai sektor tanpa terkecuali untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba. Hal ini karena karakter permasalahan narkotika yang kompleks dan multidimensional, baik dimensi kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, bahkan politik dan keamanan. Upaya penanganannya juga harus dilakukan secara komprehensif, holistik-integratif dan berkelanjutan.