Deadline 30 Juli, Ketua DPRD Temui dan Desak Bupati Ajukan Nama Cawabup

Penulis : lumajangsatu.com -
Deadline 30 Juli, Ketua DPRD Temui dan Desak Bupati Ajukan Nama Cawabup

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketua dan Wakil Ketua DPRD Lumajang melakukan pertemuan dengan Bupati As'at Malik M.Ag sambil makan siang. Pertemuan itu berkaitan dengan posisi wakil bupati yang hingga kini masih kosong.

"Kita minta Bupati segera ajukan dua nama calon wakil bupati dan partai pengusung harus terus lakukan komunikasi dengan Bupati," ujar Agus Wicaksono S.Sos ketua DPRD Lumajang di lobi Pemkab, Selasa (28/07/2015).

Saat ini, Demokrat dan Golkar sudah mulai mengerucut kepada satu nama saja. Sedangkan partai pengusung PAN hingga kini masih tetap mengajukan dua nama untuk calon wakil bupati.

"Golkar dan Demokrat sudah sepakat satu nama, PAN masih dua nama cawabup namun Bupati sudah melakukan komunikasi lebih lanjut," terangnya.

DPRD kata Agus memberikan tenggat waktu hingga akhir bulan Juli 2015 bagi Bupati untuk mengajukan dua nama calon wakil Bupati. Jika berpedoman pada PP 49 tahun 2008, tenggat waktu untuk pengajuan calon wakil bupati sudah terlewati.

"PP 49 tenggat waktunya sudah terlewati, namun kita berikan toleransi hingga 30 Juli 2015 bagi Bupati untuk mengajukan dua nama calon wakil," jelasnya.

Kekosongan wakil bupati yang juga bersamaan dengan rekrutmen Sekda Lumajang membuat pelayanan dan jalannya pemerintahan terganggu. Acara yang seharusnya bisa diwakilkan kepada wabup atau sekda terpaksa ditangani langsung oleh Bupati.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.