Ribuan Suku Tengger Gelar Upacara HUT RI Ke-70 di Ranupani

Penulis : lumajangsatu.com -
Ribuan Suku Tengger Gelar Upacara HUT RI Ke-70 di Ranupani

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca insiden semeru berduka beberapa hari yang lalu, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melarang keras pendaki dan suku tengger menggelar upacara HUT RI ke-70 di Puncak Mahameru, akhirnya ribuan suku tengger upacara di Ranupani, Senin (17/08/2015).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Konservasi Wilayah III TNBTS Senduro, Mulyono. menurutnya upacara HUT RI ke-70 hanya dilakukan di 3 titik, yakni Ranupani, Ranu Kumbolo dan Kalimati.

"Hanya di 3 titik mas, tidak boleh upacara di Puncak Mahameru sesuai arahan kepala balai," ujarnya saat ditanya sejumlah awak media.

Selain lantaran duka Semeru yang terjadi beberapa hari yang lalu belum usai, pelarangan tersebut juga didasarkan dari hasil rekomendasi PVMBG.

Sementara ditengah-tengah berlangsungnya upacara, terdapat beberapa peserta upacara yang terlihat jatuh pingsan hingga dirawat ditenda darurat.

Meski begitu, upacara HUT RI Ke-70 ini pun terus berlangsung hingga usai. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).