Peringatan HUT RI Ke-70, Ratusan Wanita Suku Tengger Gelar Doa Selamatan

Penulis : lumajangsatu.com -
Peringatan HUT RI Ke-70, Ratusan Wanita Suku Tengger Gelar Doa Selamatan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Masih dalam suasana perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-70, Ratusan Wanita suku tengger di Desa Ranupani Kecamatan Senduro Lumajang menggelar Bari'an atau selamatan Lereng Gunung Semeru, Selasa (18/08/2015).

"Secara rutin kami menggelar bari'an ini bersama seluruh wanita suku tengger," ujar Nurhatunah salah satu warga suku tengger kepada lumajangsatu.com.

Dengan membawa makanan sehari-hari dan beberapa bubur sesaji ratusan wanita suku tengger ini pun berkumpul untuk berdoa bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa agar daerahnya diberi keselamatan dari berbagai bahaya.

"Ya tujuannya agar selamat mas, baik warga tengger sendiri maupun bangsa indonesia pada umumnya," ujat ibu rumah tangga itu.

Ditengah-tengah acara bar'ian ratusan warga pun lanjut melempar uang receh ke tengah-tengah area acara selamatan sebagai bentuk berbagi.

"Khasnya suku tengger ya ini mas, selain melakukan bari'an seperti biasanya ada juga tradisi lempar uang untuk alam semesta," papar Slamet Tokoh Suku Tengger.

Selain untuk keselamatan suku tengger, dan mendoakan para pahlawan yang telah tiada, kegiatan ini juga bertujuan  agar bangsa Indonesia benar-benar merdeka dan sejahtera.(Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).