Satu Orang Nelayan Hilang Ditemukan Di Radius Lima Kilo Meter

Penulis : lumajangsatu.com -
Satu Orang Nelayan Hilang Ditemukan Di Radius Lima Kilo Meter

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah melakukan pemenyisiran selama tiga hari dari kejadian tergulingnya perahu Nelayan Asal Puger Jember Kamis (27/08), kini TIM SAR bersama BPBD Lumajang berhasil menemukan mayat korban atas nama Armo (60) di Bibir Pantai Selatan Dusun Talsewu Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Lumajang, Sabtu (29/08/2015).

"Sementara ini masih satu orang yang kami temukan mas, atas nama Armo (60) dari ke-empat nelayan lainnya," ujar Sugiono TIM SAR Lumajang saat ditanya sejumlah awak media.

Korban berhasil ditemukan di radius 5 kilo meter dari TKP ke arah barat pantai. "Kurang lebih 5 kilo meter dari TKP mas," tambahnya

Sementara sejumlah anggota keluarga memilih menolak untuk dilakukan otopsi, dan berharap mayat korban langsung dibawa kerumah duka untuk segera dimakamkan. 

"Kalau bisa, saya berharap langsung dibawa pulang aja pak, kasihan sudah 3 hari menghilang," pinta Sholeh salah satu kerabat korban. 

Diketahui sebelumnya empat orang nelayan asal Puger Jember menghilang, setelah ditemukan seorang tinggal 3 orang lagi yang masih belum ditemukan.(Mad/red)

 

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).