Armo Ditemukan, Tim Sar Lumajang Tetap Cari Korban Lain

Penulis : lumajangsatu.com -
Armo Ditemukan, Tim Sar Lumajang Tetap Cari Korban Lain

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditemukannya Nelayan an. Armo (60) membuat  petugas Sar kian giat mencari korban disekitar penemuan Armo, Sejumlah warga mengira korban lain juga tak jauh darinya, Sabtu (29/08/2015).

"Meski sudah ketemu kami terus melakukan pencarian mas," ujat Sugiono, salah satu Tim Sar Lumajang saat ditanya lumajangsatu.com disela-sela proses evakuasi korban Armo.

Pihaknya akan tetap fokus mencari ke-3 korban lain yang belum ditemukan, yakni Atim (60), Lehan (35), dan Sutik (40) dengan menyisir sepanjang bibir pantai selatan. "Tim kami bagi menjadi 3 regu mas, regu pertama tetap di TKP penemuan perahu, regu kedua mencari ke arah timur dan regu tiga mencari ke arah barat," tambahnya.

Sementara sejumlah warga setempat meyakini jika ke-3 korban lain tidak jauh dari TKP penemuan Armo yakni di Dusun Talsewu Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Lumajang.

"Paling ya juga sekitar Talsewu sini mas yang lainnya itu," ungkap Gino salah satu warga setempat. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).