Inilah Alasan Polwan Cantik Ini Ikut Kelas Inspirasi Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Inilah Alasan Polwan Cantik Ini Ikut Kelas Inspirasi Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Para inspirator yang masuk dalam Kelas Inspirasi Lumajang (KIL) sudah menyiapkan materi apa yang akan disampaikan kepada siswa SD. Yuke Nanda Ariyati Polwan Polres Lumajang masuk dalam salah satu pengajar sehari di KILumajang.

"Saya saat diajak untuk bergabung dengan KILumajang langsung setuju dan mendaftarkan diri sebagai pengajar sehari tanggal 28 September 2015," ujar Yuke kepada lumajangsatu.com, Sabtu (12/09/2015).

Dirinya akan menyampaikan kepada siswa SD yang pasti memiliki cita-cita agar mempersiapkan diri sejak kecil. Belajar dengan baik serta tekun dan berbakti kepada orang tua adalah kunci agar saat dewasa cita-citanya bisa tercapai.

"Saya akan bercerita tentang profesi polisi khususnya polwan Lumajang," papar gadis cantik yang bertugas di Humas Polres Lumajang itu.

Disamping bercerita tentang tugas polwan, Yuke juga ingin memberikan kesan bahwa polisi tidak menakutkan bagi para anak-anak. Selama ini, anak-anak akan takut jika mendengar atau disebut nama polisi.

"Biasanya anak-anak ditakut-takuti bahwa ada polisi. Kita tidak menakutkan kok, kita juga sama dengan dokter, guru dan profesi lainnya," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).