Selep Pentol Daging Pasar Baru di Serbu Warga

Penulis : lumajangsatu.com -
Selep Pentol Daging Pasar Baru di Serbu Warga

Lumajang(lumajangsatu.com) - Masyarakat Lumajang yang mendapat kiriman jatah daging korban berbondong-bondong ke tempat selep pentol bakso. Akibatnya, sejumlah tempat selep bakso di Pasar Baru Lumajang tumplek blek dengan warga yang mau membuat daging menjadi pentol, Kamis(24/9) siang.

"Ya mas, kalau gak dijadikan pentol, bisa bau," ungkap Santi, warga asal Karangsari.

"Kalau jadi pentol, bisa dimakan beberapa hari," ungka saman, asal Denok.

"Meski antri gak, apa-apa, seng penting daging sapi bisa jadi pentol," ujar Fitri asal Jogoyudan

"Kalau jadi pentol dan bakso bisa dimakan beberap hari," ungkapnya.

Antrian selep daging menjadi pentol di pasar baru sudah biasa terjadi disaat Idul Adha. Pasalnya, daging kurban sangat melimpah dimasyarakat.(ls/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.