Kasus Salim Kancil Dibunuh Soal Tolak Tambang Jadi Perhatian Menteri ESDM

Penulis : lumajangsatu.com -
Kasus Salim Kancil Dibunuh Soal Tolak Tambang Jadi Perhatian Menteri ESDM

Jakarta (lumajangsatu.com) - Kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap Salim Kancil petani penolak tambang di Desa, Selok Awar-awar, Lumajang, Jawa Timur, turut menyita perhatian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

Sudirman mengaku baru mendapat laporan dari anak buahnya terkait kasus tersebut hari ini, Senin, 28 September 2015. Saya belum cek detailnya. Tapi saya dengar ini soal galian wilayah C. Dan galian wilayah C itu urusan Pemerintah Daerah (Pemda). Tapi yang jelas kita akan monitor," ujar Sudirman di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 28 September 2015 dilansir dari cnnindonesia.com.


Adapun Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot mengatakan kasus ini melibatkan penambang golongan C yang biasanya dilakukan oleh rakyat kecil bukan korporasi besar.

Para penambang menurut Bambang selama ini tidak mengenal perizinan tambang. Di sisi lain, Pemda menerapkan aturan yang ketat dalam pemberian izin tambang. "Mereka biasanya bekerja tidak mengenal perizinan. Mereka bekerja kadang di ladang atau di pinggir kali," ujar Bambang.

Menurut Bambang, pembinaan terhadap para penambang kecil oleh Pemda bisa menjadi solusi penyelesaian konflik penambang rakyat yang kerap menimbulkan konflik. "Ini masalah pembinaan masyarakat yang merasa menambang di tanah mereka," kata Bambang.

Melalui pembinaan ini diharap Pemda bisa menerima pendapatan daerah melalui pos retribusi dari hasil pengawasan kegiatan jual beli yang dilakukan para penambang. "Artinya mereka melakukan kegiatan penjualan melalui pengawasan Pemda. Jadi Pemda nanti menarik retribusi, kata Bambang. 

Penyidik sendiri telah menetapkan 17 tersangka dari kasus ini. Salim Kancil mengalami penganiayaan yang berujung pada kematian. Adapun Tosan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit usai mengalami kekerasan fisik pada Sabtu, 26 September 2015.(ccn/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.