Separuh Pendaki Gunung Semeru Berhasil di Evakuasi

Penulis : lumajangsatu.com -
Separuh Pendaki Gunung Semeru Berhasil di Evakuasi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Terjebaknya Puluhan pendaki di gunung semeru akibat kebakaran jalur pendakian, kini petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berhasil mengevakuasi separuh pendaki yang terjebak kepungan si jago merah, sementara 25 pendaki lainnya masih diamankan di Ranu Kumbolo.

"Satu persatu pendaki sudah mulai sampai di Pos RanuPani mas, sementara yang masih ada di atas sekitar 25 orang," ungkap Gemblo petugas Polhut Resort Ranupani saat ditanya sejumlah awak media.

Lebih lanjut pihaknya mengatakan jika TNBTS telah mengirimkan tim untuk menyisir dan menjaga pendaki agar tidak nekat menyerobot jalur yang terbakar.

"Yang pasti tim kami ada yang ngepos di Ranu Kumbolo untuk mengarahkan para pendaki saat turun agar melewati jalur alternatif ayek-ayek," tambahnya.

Sementara salah satu pendaki asal bekasi yang sampai di Pos Ranupani mengaku senang karena seluruh rombongannya yang berjumlah 11 orang selamat sampai Pos Ranupani.

"Alhamdulillah selamat semua mas, meskipun sempat terjebak api kemarin," ujar Nanda Fauzan di Pos Ranupani Desa Ranupani Kecamatan Senduro.

Proses evakuasi pendaki yang masih berada di Gunung Semeru baru akan dilanjutkan pada esok hari, sebab cuaca malam hari sangat berbahaya untuk dilakukan proses evakuasi lanjutan. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).