Tanpa Tambang, Inilah Keindahan Pesisir Selok Anyar Dengan Hamparan Persawahan

Penulis : lumajangsatu.com -
Tanpa Tambang, Inilah Keindahan Pesisir Selok Anyar Dengan Hamparan Persawahan

Kabupaten Lumajang berapa minggu terakhir terkenal dan menjadi hits dipemberitaan media-media nasional. Itu tak lepas dari kejadian menggemparkan seorang aktivis anti tambang Salim Kancil warga Selok Awar-awar dibunuh secara sadis.

Kejadian itu kemudian menguak pertambangan pasir illegal yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Semua mata dinia mengarah ke Lumajang dengan segala sisi negatif dan positifnya. Bupati Lumajang As'at Malik dalam setiap kesempatan selalu mengajak agar mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Namun, hikmah dari kejadian Salim Kancil yang kemudian membuka mata warga Lumajang tentang kekayaan alamnya tidak akan mungkin didapat tanpa adanya kerja nyata dan ketegasan pemerintah daerah. Pesisir pantai yang kini sudah rusak tidak mungkin kembali seperti awal lagi.

Akan tetapi, bukan berarti terus rusak selamanya jika mulai detik ini masyarakat dan pemerintah Lumajang satu kata yakni "STOP TAMBANG PASIR PESISIR" tanpa nego dan tawar menawar. Jika itu dilakukan, maka kerusakan bisa dihindarkan dan alam tidak akan murka kepada manusia.

Terus apa yang harus dilakukan dengan pesisir pantai selatan yang membentang dari Kecamatan Yosowilangun hingga Tempursari. Bupati selalu menyebut bahwa pesisir pantai tidak hanya bisa dimanfaatkan pasirnya saja, namun bisa dijadikan wisata ekologi dan akan menyedot banyak wisatawan yang tentunya akan meningkatkan pendapatan warga sekitar yang selama ini diklaim tergantung pada tambang, meskipun tidak seratus persen benar.

Banyak warga misalnya di Desa Selok Anyar tidak tergantung dengan tambang, namun mereka bisa hidup dari konsistensinya bercocok tanam di bumi pesisir pantai. Seperti hasil menanam padi, cabe, timun, tomat dan tenaman lainnya.

Wisata pesisir pantai Selok Anyar misalnya, dulu kalah bersaing dengan Watu Pecak, Bambang, Parupa dan Wotgalih karena akses yang sangat minim. Setelah tambang masuk, ternyata infrastruktur jalan mulai dibangun  dan bisa dilewati kedaraan roda dua dan empat.

Kondisi itu membuat pantai dipesisir pantai Selok Anyar bisa bersaing dengan pantai-pantai diwilayah selatan yang sudah tenar telrbih dahulu. Namun, harus ada perbaikan agar pesisir pantai Selok Anyar bisa menarik, tentunya dengan pengelolan yang benar dan melibatkan banyak pihak.

Misalnya, sepanjang bekas tambang yang masih subur bisa ditanami dengan cemara laut, pohon waru dan pohon-pohon lain yang bisa membuat rindang. Sarana umum seperti parkir yang memanfaatkan warga sekitar juga harus mulai ditata.

Anda mungkin tidak percaya jika belum melihat sendiri bahwa pasisir pantai Selok Awar-awar teramat indah. Kelebihan Selok Anyar dari pantai lain dengan adanya sawah yang masih bisa ditanami padi meski tidak sesubur dulu saat pasir belum ditambang.

Jika diselatan sawah milik petani mulai ditanami dengan berbagai macam tumbuhan, maka air laut yang disebut dengan aros tidak akan sampai kesawah milik warga. Maka padi-padi milik petani tidak akan mati dan pasti akan tumbuh subur dan memnghijau.

Warga sekitar juga bisa menikamati hasilnya dengan membuka warung-warung makanan dan kopi. Bahkan, warga bisa membuka Homestay bagi wisatawan yang bemalam dan ingin menikamati udara pagi di pinggir pantai.

Jika itu ingin terwujud, maka pemerintah daerah harus tidak ada lagi kompromi untuk kembali membuka tambang pasir pasisir selatan. Meskipun, Bupati selalu berdalih bahwa saat ini ijin tambang berada di Gubernur, namun ijin tidak akan keluar jika pemerintah daerah tidak memebrikan rekomendasi. 

Kekuatan itulah yang harus digunakan oleh Bupati sebegai pemegang kebijakan penuh untuk daya tawar agar Lumajang tidak rusak. Dengan tidak ada tambang, maka potensi wisata pantai selatan akan bisa berkembang. Wisatawan bisa melihat indahanya hamparan persawahan dan hembusan angin pantai selatan.

Angan-angan Lumajang akan memiliki tempat wisata seperti pantai-pantai di Bali akan segera terwujud jika tidak ada lagi Tambang. Mari kita bersama-sama mengatakan "TOLAK TAMBANG DI PESISIR PANTAI SELATAN. Semoga pemerintah daerah bisa bijak dalam membagun dan menjaga Lumajang.(Red) 

Foto: Insan Kamil, hamparan persawahan dipesisir pantai Selok Anyar-Pasirian-Lumajang

Editor : Redaksi

Tag
Diperkirakan Sudah 91,80 Persen

Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Lumajang - Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur terus mempercepat proses pembangunan Dam Boreng. "Secara keseluruhan kegiatan dari rencana kumulatif 91,80 persen realisasi sampai dengan 15 Desember 2024 86,12% jadi ada keterlambatan sekitar 5%," ungkap Annas Wibowo PPK Pekerjaan Rehabilitasi Dam Boreng dari Dinas PU SDA Prov. Jatim saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).

Berbagai lomba

Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

Lumajang - Kampus STKIP PGRI LUMAJANG dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-39, STKIP PGRI Lumajang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang salah satunya adalah rangkaian perlombaan yang di ikuti oleh Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, selain itu juga ada salah satu lomba yang di ikuti oleh peserta SMA, SMK, MA sederajat. Ketua panitia Bapak Moch. Fauzi, S.Pd., M.Pd. mengungkap kan bahwa "Dies Natalis ke-39 tahun 2024 ini di konsep menjadi 2 (dua skema kegiatan/perlombaan) yakni skema kegiatan Internal dan Eksternal. Skema kegiatan Internal meliputi 1) Lomba Bazar 2) Lomba Jingle Dance 3) Lomba Memasak 4) Fashion Show 5) Duta Kampus.