Tak Ingin Diklaim Daerah Lain, Seniman Minta Jharan Kencak Dipatenkan

Penulis : lumajangsatu.com -
Tak Ingin Diklaim Daerah Lain, Seniman Minta Jharan Kencak Dipatenkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Festival jharan kencak yang digelar di alun-alun kota Lumajang dalam rangka memperingati Hari Jadi Lumajang (HARJALU) yang ke-70 menjadi momentum berharga bagi para seniman jharan kencak di Lumajang. Hal tersebut terlihat saat detik-detik sebelum mulainya Festival para  seniman terus melatih dan mempersiapkan jharan (kuda) mereka agar tampil sempurna.

"Sebelum tampil, pakaian jharan harus dipakaikan dengan sempurna agar saat tampil nanti lebih menarik mas," ujar Tosan salah satu seniman jharan kencak asal Desa Wonogriyo Kecamatan Tekung itu saat ditanya lumajangsatu.com, Sabtu (21/11/15).

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan jika kesempurnaan itu menjadi fokus para seniman, dibanding tampil dalam acara hajatan pada umumnya. Sebab selain untuk memeriahkan peringatan Hari Jadi Lumajang (HARJALU) yang ke 70, para seniman ini juga berharap bupati lumajang segera menghakpatenkan kesenian asli kota pisang ini.

"Jadi selain pakaian jharan kencak yang harus bagus, pada saat unjuk kebolehannya juga harus sempurna mas," tambah sang seniman itu.

Hal senada juga diungkapkan oleh ketua paguyuban jharan kencak Lumajang, A'ak Abdullah Al-Kudus mengatakan jika pihaknya berharap Bupati Lumajang sesegera mungkin mengajukan hak paten atas kesenian ini sehingga dapat memberikan semangat baru bagi para seniman jharan kencak di Lumajang.

"Nah dari hal kecil untuk tampil sempurna itu kan sudah kesungguhan para seniman to mas, oleh karena itu kami berharap pemerintah segera merespon keinginan para seniman ini untuk menghakpatenkan kesenian jharan kencak ini mas,". (Mad/red)

Editor : Redaksi

Melalui Program Sosialisasi ke Sekolah

Komisi A DPRD Dukung Pendekatan Humanis Satpol PP Pada Pelajar Lumajang

Lumajang - Wakil Ketua Komisi A DPRD Lumajang Zainal Abidin menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam program sosialisasi yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di sekolah-sekolah. Menurutnya, pendekatan ini sangat penting untuk membangun hubungan yang baik antara Satpol PP dan pelajar, sehingga pesan-pesan edukatif dapat diterima dengan lebih baik.