Erupsi Gunung Bromo, Warga Argosari Cemas

Penulis : lumajangsatu.com -
Erupsi Gunung Bromo, Warga Argosari Cemas

Lumajang(lumajangsatu.com)- Erupsi Gunung Bromo yang hingga saat ini masih terus mengeluarkan asap tebalnya, membuat warga Desa Argosari Lumajang kian cemas. Pasalnya warga khawatir erupsi tahun lalu kembali terjadi dan membuat ratusan petani gagal panen, Minggu (20/12/15).

"Khawatir sih ada mas, sebab kalau sampai erupsinya sama seperti yang tahun lalu, bakalan banyak petani yang gagal panen ini," ujar Wawan salah satu petani Desa Agosari saat ditanya lumajangsatu.com.

Masih katanya wawan, menurutnya erupsi gunung bromo pada tahun lalu membuat petani gagal panen dalam jangka waktu 9 bulan lamanya. "Kalau yang dulu itu sampai 9 sasi (9 bulan) mas," tambahnya.

Diketahui, beberapa hari sebelumnya abu vulkanis Gunung Bromo sempat mengguyur kawasan tersebut, hanya saja sangat tipis dan berlangsung sebentar.

"Kemarin itu sempat ada abu, tapi tipis mas, dan itu pun yang hujan abu hanya disekitaran lahan perkebunan warga," pungkasnya.

Sementara BPBD Lumajang membenarkan, jika saat ini di Lumajang terdapat 4 Desa di 2 Kecamatan yang rawan terguyur hujan abu vulkanis Gunung Bromo, mengingat lokasi desa-desa tersebut sangat dekat dengan Gunung Bomo.

"Kalau di kecamatan Gucialit itu ada desa Kertowono dan Pakel, sementara di Kecamatan Senduro yang rawan itu desa ranupani dan desa argosari," ujar Hendro Wahyono, Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan Dan Logistik BPBD Lumajang. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).