Ada Genangan Air di Lintasan Lari Stadion Semeru Di Laga LPL, Cak Totok Benahi Drainase

Penulis : lumajangsatu.com -
Ada Genangan Air di Lintasan Lari  Stadion Semeru Di Laga LPL, Cak Totok Benahi Drainase

Lumajang(lumajangsatu.com) - Pagelaran Liga Pelajar Lumajang yang memperebutkan Piala Bupati di Stadion Semeru sering diguyur hujan. Bahkan, air mengenang dilintas lari dikarenakan saluran drainase tertutup tanah.

Totok PSIL, panggilan akrbanya yang merupakan pria yang sudah malang melintang di persepak bolaan di Lumajang dengan telaten membersihkan saluran air. Bahkan, aksi dari Cak Totok menjadi perhatian penonton.

"Cak totok ini dedikasinya ke dunia sepak bola luar biasa, mulai bapaknya hingga dia. Jujur dia itu orang yang paling mengerti seperti apa sepak bola di Lumajang," ungkap Mamad, Pengawasi Pertandingan LPL.

"Totok ini legenda sepak bola di pinggir lapanga, bukan penonton. Dia seperti ikon PSIL dan sepak bola," jelas Mikko Agus Pribadi, Sekretaris KONI.

Totok dikenal sangat dekat pemain yang memperkuat PSIL atapun Lumajang yang turun di PORPROV. Bahkan, Totok sering dijadikan tempat mengadu dan sebagai konsultan para pemain bila latihan dan usai pertandingan.

"Pak totok ini orangnya sabar dan kalau memberikan arahan selalu tepat bagi pemain yang sedang turun performanya," ungkap Oni.

Cak Totok adalah bagian dari Tim PSIL dan sepak bola di Lumajang, karena setiap menyedian bola untuk latihan dan seragam selalu siap. Bahkan, dia tak pernah mengeluh dalam bidang pekerjaan yang dilakoni.

"Cak Totok Is Legend sepak bola di Lumajang," jelas Harry Reporter beritajatim.com.(ls/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).