Arzeta Putri Maharani : Saya Kabur Sendiri Kok Mas

Penulis : lumajangsatu.com -
Arzeta Putri Maharani : Saya Kabur Sendiri Kok Mas

Lumajang(lumajangsatu.com)- Arzeta Putri Maharani (13) seorang gadis belia yang dikabarkan menghilang pada kamis pagi (07/01) kemarin akhirnya berhasil ditemukan dirumah neneknya di Desa Bodang Kecamatan Padang Lumajang.

Pengakuan Arzeta, ia sengaja kabur dari rumahnya karena sudah lama gelisah sering dimarahi oleh sang ibu, Jumati. "Saya gak diculik kok mas, tapi sengaja kabur karena ibu saya sering marah-marah pada saya," ucap Arzeta saat ditanya lumajangsatu.com, Jumat (08/01/16).

Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolsek Senduro, pasalnya setelah melakukan introgasi pada Arzeta pihaknya menyimpulkan jika kabar hilangnya Arzeta ini murni persoalan internal rumah tangga.

"Sebenarnya bukan diculik mas, anaknya yang melarikan diri, yang mencukit jendelanya itupun juga anaknya sendiri," ungkap AKP Bunamin, Kapolsek Senduro saat dikonfirmasi lumajangsatu.com via ponsel.

Peristiwa ini tentu harus menjadi bahan pelajaran bagi seluruh orang tua dengan memberikan kasih sayang yang cukup tanpa harus secara ters menerus mengekang apalagi memarahi sang anak. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).