Unjuk Rasa Tambang Pasir Nyaris Diwarnai Pertumpahan Darah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi unjuk rasa tambang pasir di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Lumajang diwarnai kericuhan, bahkan salah satu massa nyaris dibacok oleh pihak Pro Tambang setelah sempat adu mulut. Beruntung petugas TNI dan Warga berhasil melerai kedua belah pihak hingga tak terjadi pertumpahan darah.
Sementara polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan terduga percobaan pembunuhan, Samsul (38) beserta barang bukti senjata tajam jenis celurit yang disembunyikan di posko penambangan CV.Duta Semeru.
"Kenapa kamu bawa sajam, mau jadi jagoan," tanya Kapolres Lumajang, AKBP Fadly Muzi Ismail pada samsul, dilokasi penambangan, Senin (18/01/16).
Samsul pun langsung digelandang petugas ke Kantor Polres Lumajang akibat perbuatannya yang mengeluarkan senjata tajam saat terjadi kericuhan.
"Sudah saya perintahkan kasat reskrim agar samsul diproses, karena jelas dia melanggar," tambah orang no.1 dilingkungan Bayangkara Lumajang itu.
Lebih lanjut, ia menghimbau agar kejadian serupa tidak lagi terulang sehingga tidak ada lagi pertumpahan darah gara-gara tambang pasir seperti yang dialami Salim Kancil dan Tosan.
Sementara aktivitas penambangan pasir milik CV.Duta Semeru untuk sementara waktu dihentikan sampai proses pengukuran lahan yang menjadi perebutan pihak penambang dengan warga clear.
"Akan kita ukur dulu bersama pemerintah, apapun hasilnya nanti saya akan menjadi garda terdepan untuk menegakkan hukum sesuai Undang-Undang yang berlaku," Tegas Kapolres. (Mad/red)
Editor : Redaksi