Razia Siaga Satu, Polisi Amankan 19 Orang Asal Senduro

Penulis : lumajangsatu.com -
Razia Siaga Satu, Polisi Amankan 19 Orang Asal Senduro

Lumajang(lumajangsatu.com)- Razia siaga satu pasca pengeboman Pos Polisi di JL. MH Tamrin Jakarta Pusat terus dilakukan, di Lumajang dua rombongan mencurigakan asal Senduro digelandang petugas ke Markas Polres Lumajang untuk dilakukan pemeriksaan.

"Jadi kita amankan 19 orang yang mencurigakan mas, saat hendak melakukan perjalanan ke bandara Juanda Surabaya," ungkap AKBP Fadly Munzir Ismail, Kapolres Lumajang kepada sejumlah awak media di ruang kerjanya, Selasa (19/01/16).

Kapolres menjelaskan jika razia cipta kondisi ini dilakukan pasca insiden pengeboman di Pos Polisi JL. MH Tamrin Jakarta Pusat yang dilakukan oleh sekelompok terorisme yang akhirnya tewas tertembak.

"Giat cipta kondisi ini kita lakukan untuk mempersempit ruang gerak kelompok radikal ISIS untuk masuk ke Lumajang," tambahnya.

Setelah menjalani pemeriksaan di Mapolres Lumajang, akhirnya 19 orang yang hendak berangkat ke bandung ini dilepaskan. Meski begitu pihaknya menegaskan jika polisi terus melakukan pemantauan terhadap gerak para sejumlah orang ini.

"Meskipun kita lepas tapi mereka masih dalam pemantauan kami mas, soalnya seluruh identitas mereka sudah kita kantongi," pungkasnya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).