Besok, Pelimpahan 15 Berkas Kasus Salim Kancil Akan Dilimpahkan

Penulis : lumajangsatu.com -
Besok, Pelimpahan 15 Berkas Kasus Salim Kancil Akan Dilimpahkan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kabar Pelimpahan 15 Berkas dai 37 tersangka penganiayaan, pembunuhan dan penambangan illegal Desa Selok Awar-awar kamis besok (21/01) oleh Tim Penyidik Polda Jatim mulai ramai diperbincangkan di lingkungan Kejaksaan Negeri Lumajang.

"Kabarnya begitu mas," ujar singkat Naimullah, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Lumajang, Rabu (20/01/16).

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu anggota Tim Advokasi kasus selok awar-awar terkait kabar ini.
 
"15 berkas kasus selok informasinya sudah P21 semua mas, dan besok katanya yang akan dilimpahkan," ujar Gufron, Tim Advokasi kasus Selok Awar-awar seusai melakukan pertemuan dengan Kejaksaan Negeri Lumajang.

Diketahui sejak peristiwa 26 September 2015 lalu, kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap dua warga anti tambang sudah 3 bulan lebih proses hukum berjalan, sehingga dalam waktu dekat proses peradilan pun akan berlangsung.

"Kemungkinan dalam waktu dekat persidangan akan digelar," tambahnya.

Sementara informasi tempat persidangan yang akan dilakukan di Surabaya melalui putusan Mahkamah Agung, namun Tim Advokasi berharap agar persidangan tetap dilakukan di Lumajang.

"Untuk mempermudah para saksi dalam memberikan kesaksian, kami tetap berharap agar sidang dilakukan di Lumajang mas," Pungkasnya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.