Hujan dan Air Laut Pasang, Jalur Pasirian-Tempursari Tergenang Air

Penulis : lumajangsatu.com -
Hujan dan Air Laut Pasang, Jalur Pasirian-Tempursari Tergenang Air

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan lebat yang mengguyur wilayah selatan dan air laut yang pasang membuat jalur Pasirian-Tempursari nyaris terputus. Pengguna roda dua harus menuntun sepedanya dan tak jarang sepedanya mati karena tekena air.

"Ini sudah biasa mas, kalau musim penghujan jalur ini sering tergenang dengan air laut pasang," ujar Rachman salah seorang warga Tempursari, Kamis (21/01/2016).

Karena tidak ada jalan yang lebih dekat lagi, maka warga terpaksa nekat melintasinya. Meskipun harus bertaruh sepeda motornya masih bisa menyala atau tidak setelah terkena air.

"Mau lewat mana lagi mas, ya lewat sinilah kalau kita dari Lumajang, mau lewat Pronojiwo harus memutar dan jalannya rusak," paparnya.

Warga tempursari berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mengatasi persoalan warga Tempursari. Misalnya dengan lebih meninggikan jalan, sehingga meski air laut pasang tidak sampai menyentuh jalan.

"Kami berharap pemerintah bisa meninggikan jalannya sehingga saat hujan dan air laut pasang tidak sampai menyentuh jalan," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).