Menghindari Tarikan, Truck Pasir Dari Bago Lewat Selok Awar-awar Diprotes Warga

Penulis : lumajangsatu.com -
Menghindari Tarikan, Truck Pasir Dari Bago Lewat Selok Awar-awar Diprotes Warga

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian memprotes dan menolak truck angkutan pasir yang berasal dari desa Bago. Namun, rencana penghadangan urung dilakukan karena truck tidak melintas sebab ada latihan TNI dikawasan pesisir Selatan.

"Warga sangat resah, karena truck pasir kembali marak dari tambang desa Bago seperti sebelum kejadian Salim Kancil," ujar Abdul Rosyid salah seorang pemuda Selok Awar-awar kepada lumajangsatu.com, Rabu (27/01/2016).

Pihak desa Selok Awar-awar melalui Plh Kepala Desa juga memberikan dukungan kepada warga. Pihak desa mengajukan surat kepada Kecamatan agar melakukan fasilitasi agar tidak sampai terjadi gejolak antara warga dan sopir truck.

"Pihak desa telah mengirim surat kepada Kecamatan dan kami dari warga memberikan tanda tangan memprotes truck-truck yang mulai mengganggu warga Selok itu," terangnya.

Informasi yang dihimpun tim lumajangsatu.com para sopir truck tidak melintas di desa Bago karena menghidari tarikan. Para sopir kabarnya diminta membayar uang 40 ribu pertruck sekali melintas.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).