Kerja Keras, Persiapan Dialog Publik Literasi Media Capai 80%

Penulis : lumajangsatu.com -
Kerja Keras, Persiapan Dialog Publik Literasi Media Capai 80%

Lumajang(lumajangsatu.com)- Persiapan acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN 2016) "Dialig Publik Luterasi Media" yang akan digelar oleh Forum Komunikasi Wartawan Lumajang (FKWL) yang dijadwalkan Kamis (11/02/16) sudah mencapai 80%, hanya gladi kotor dan rapat final yang belum terlaksana.

"Persiapannya sudah 80%, kita tinggal gladi kotor sama rapat final saja dengan seluruh rekan-rekan wartawan Lumajang," ujar Ketua FKWL, Achmad Arif Ulin Nuha saat ditanya lumajangsatu.com, Selasa (09/02/16).

Kegiatan dialog publik dengan menghadirkan Dewan Pers ini sengaja digelar, selain untuk menjalin hubungan baik dengan sejumlah stek holder, kegiatan ini sekaligus memberikan pencerahan tentang tugas dan fungsi wartawan saat bekerja dilapangan.

"Yang pasti untuk menjalin kerjasama yang baik mas, karena selama ini masih banyak stak holder yang tidak paham tentang kinerja jurnalis itu sendiri," tambah Pria asal Ranuyoso itu yang sudah 10 tahun menjadi wartawan JTV.

Kegiatan Dialog Publik Literasi Media ini menghadirkan Imam Wahyudi dari Dewan Pers Jakarta sebagai Narasumber, Bupati Lumajang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang, dan seluruh Pimpinan Lembaga Daerah yang selama ini berinteraksi langsung dengan wartawan. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).