Satgas GANAS SMAN 3 Lumajang Sosialisasi Bahaya Rokok dan Miras Pada Siswa SDN Grati 2

Penulis : lumajangsatu.com -
Satgas GANAS SMAN 3 Lumajang Sosialisasi Bahaya Rokok dan Miras Pada Siswa SDN Grati 2

Lumajang (lumajangsatu.com) - Guna memperkenalkan bahaya merokok dan miras kepada anak-anak SD, siswa-siswi yang tergabung dalam Satuan Petugas Gerakan Anti Narkoba SMA Negeri 3 Lumajang (SATGAS GANAS) mengadakan sosialisasi bahaya merokok dan minuman keras (miras) di SDN Grati 2 Kecamatan Sumbersuko. Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan kesadaran bagi pelajar, khususnya siswa SDN Grati 2 tentang bahaya merokok dan miras bagi kesehatan tubuh sehingga para pelajar akan berupaya untuk menjauhinya.

Dalam kegiatan sosialisasi itu, dalam 1 tim yang terdiri dari 5 anggota yang masing-masing memiliki tugas sendiri-sendiri, Dinda Renatha sebagai pemateri tentang bahaya miras, Dwi Nurul Istiqomah sebagai pemateri bahaya merokok, Mahla Noer Rozqiyah Syam selaku MC, Riski Mauludyah yang memandu permainan/game dan Dhio Risaldi bertugas mengabadikan kegiatan ini. Ketika rombongan kami datang terlihat siswa-siswi kelas IV, V dan VI berlarian menuju ruang perpustakaan tempat dimana tim kami akan melakukan sosialisasi.

"Satu tim berjumlah 5 orang dengan tugas masing-masing yang kemduian memebrikan sosialisasi kepada para siswa-siswi SD," ujar Yopi Aris Widiyanto guru pembina dari Satgas Ganas, Jum'at (11/03/2016).

Pada Sesi pertama tentang bahaya merokok yang disampaikan Dwi Nurul Istiqomah, yang menjelaskan tentang zat-zat apa saja yang terkandung dalam rokok sehingga dapat dikatakan berbahaya bagi tubuh manusia. Kemudian pada paparan selanjutnya dijelaskan mengenai  perokok aktif dan perokok pasif, apa bahaya yang ditimbulkan bagi perokok aktif dan pasif serta bagaimana cara supaya orang yang kecanduan rokok bisa berhenti total.

Sebelum melanjutkan materi berikutnya siswa-siswi diajak permainan serta yel-yel supaya menambah semangat para peserta, kemudian dilanjutkan pemutaran video animasi tentang bahaya merokok dan miras. setelah pemutaran video selesai dilanjutkan materi bahaya miras.

selama kegiatan berlangsung para siswa terlihat begitu antusias, apalagi dalam penyajian materi disertai gambar-gambar sehingga menarik perhatian siswa. diakhir materi siswa dibarikan waktu untuk bertanya, tanpa diduga siswa-siswi saling berteriak sambil mengacungkan tangannya, setelah mereka bertanya kakak-kakak dari SATGAS GANAS SMA Negeri 3 Lumajang langsung memberikan hadiah berupa buku dan alat tulis.

"Pada intinya kegiatan ini menjadikan siswa memilki  pengetahuan yang lebih luas lagi tentang bahaya merokok dan miras bagi kesehatan tubuh, sehingga diharapkan mereka dapat menghindarinya," papar Aris

Diakhir acara bapak Yopi Aris Widiyanto menyampaikan kepada seluruh siswa-siswi SDN Grati 2, bahwa setelah mengetahui lebih dalam tentang bahaya merokok dan miras maka diharapkan siswa untuk tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, apalagi terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik. Siswa-siswi dapat mengisi waktunya dengan belajar dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti olahraga dan kegiatan positif lainnya. Sebab dengan tingginya aktivitas, maka hal-hal yang berkaitan dengan merokok dan miras dapat diminimalisir.(Red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).