Bondet Meledak, Jari Pelaku Perampokan Tertinggal Di Halaman Rumah Korban

Penulis : lumajangsatu.com -
Bondet Meledak, Jari Pelaku Perampokan Tertinggal Di Halaman Rumah Korban

Lumajang(lumajangsatu.com)- Aksi perampokan di rumah Ali Ismail (35) Desa Jatirejo Kecamatan Kunir Lumajang berhasil digagalkan oleh pemilik rumah, para pelaku kalang abut setelah mendengar teriakan maling saat hendak mencongkel jendela rumah korban.

Bahkan, pelaku yang saat itu membawa bondet pun meledak dan mengenai tangannya sendiri saat hendak memanjat pagar besi di halaman rumah korban.

"Saat mau mencongkel jendela, saya pun langsung berteriak maling pak, hingga para pelaku ini kalang kabut dan merconnya meledak sendiri," ungkap Ali Ismail, saat di tanya lumajangsatu.com.

Meski para pelaku berhasil melarikan diri, namun 2 jari milik pelaku tertinggal di halaman rumah korban akibat terkena ledakan bom ikan atau bondet itu.

"Kemungkinan jarinya pelaku mas, soalnya saat meledak itu saya sempat lihat para pelaku berteriak kesakitan sebelum akhirnya lari lewat tembok sebelah pak," tambahnya.

Polisi yang datang kelokasi kejadian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), selain memintai keterangan saksi-saksi dan korban polisi juga membawa barang bukti yang ada dilokasi untuk proses penyelidikan dan pengejaran terhadap para tersangka. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Nama : Naomi Nathanael

Mahasiswa Perlu Peka Menyikapi Kenaikan Harga Pokok Masyarakat

Surabaya - Kenaikan harga bahan pokok, termasuk bahan bakar minyak (BBM), merupakan isu yang kerap kali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. BBM adalah komponen vital yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan, mulai dari transportasi hingga produksi barang dan jasa. Ketika harga BBM naik, efek domino yang dihasilkan bisa merambah ke berbagai sektor, mengakibatkan kenaikan biaya hidup secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangatlah krusial. Namun, tidak semua mahasiswa memiliki kepekaan atau pemahaman yang cukup dalam menyikapi fenomena ini.