Muara Tersumbat, Puluhan Hektar Sawah di Tempursari Terendam

Penulis : lumajangsatu.com -
Muara Tersumbat, Puluhan Hektar Sawah di Tempursari Terendam

Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan hektar sawah di Tempursari yang berada di pinggir pantai terendam air. Hal itu disebabakan jalur pembuangan air dari muara ke laut tersumbat.

"Pembuangan dari muara tersumbat mas, sehingga air dari sungai tidak masuk ke laut dan ngantong di muara," ujar Catur Pujo Satoto anggota DPRD Lumajang asal Tempursari, Rabu (16/03/2016).

Jika tidak segera dibedah, hampir dipastikan para petani akan mengalami gagal panen. Kondisi tersebut setiap tahun terus berulang ketika cuaca buruk dan ombak pantai selatan besar.

"Kalau tidak segera dibedah jalur dari muara ke laut, para petani sudah dipastikan akan gagal panen," jelas politisi NasDem itu.

Untuk membedah jalur dari muara ke laut tidak bisa dilakukan secara manual, namun harus menggunakan alat berat. Warga mencoba dengan cara manual, namun tidak berhasil karena ombak terlalu besar sehingga jalan air yang dibuat langsung tertutup kembali.

"Warga sempat membedah secara manual, namun tidak berhasil karena ombaknya besar, harus alat berat dan kami sudah koordinasi dengan dinas PU," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).