Diserang Hama Wereng, Petani Pasirian Terancam Gagal Panen

Penulis : lumajangsatu.com -
Diserang Hama Wereng, Petani Pasirian Terancam Gagal Panen

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan hektar lahan pertanian padi di Kecamatan Pasirian Lumajang terserang hama wereng, sejumlah petani memilih untuk memanen lebih awal meski padi masih terlihat hijau untuk menghindari kerugian yang lebih besar jika tak kunjung dipanen, Jumat (25/03/16).

"Dari pada mati semua mas, nanti saya kan gak dapat sama sekali," ungkap Muhammad S'ai salah satu petani saat ditanya awak media.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, jika hama wereng itu sangat cepat menyerang padi-padi milik para petani hingga akhirnya kering dan mati.

"Sekitar satu mingguan yang lalu, awalnya layu sampai kering begini," tambahnya sembari menunjukkan padinya yang kering.

Akibat serangan hama wereng ini para petani terancam merugi besar, bahkan sejumlah petani setempat terancam gagal panen total.

Sementara Dinas Pertanian Lumajang, mengaku akan segera mengutus para penyuluh dimasing-masing kecamatan untuk melakukan pengecekan dan pendampingan pada para petani.

"Kami akan segera tugaskan para penyuluh kami, jika nanti memang itu wereng maka akan kami berantas dengan cepat dengan memberikan obat-obatan secara gratis pada oara petani kita," ungkap Ir. Paiman, Kepala Dinas Pertanian Lumajang, saat ditanya sejumlah awak media di ruang kerjanya. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).