Hengky Belum Ditemukan, Tim Gabungan Basarnas dan BPBD Tambah Peralatan Pencarian

Penulis : lumajangsatu.com -
Hengky Belum Ditemukan, Tim Gabungan Basarnas dan BPBD Tambah Peralatan Pencarian

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pencarian Hengky (19) korban tenggelam di aliran sungai Bondoyudo kini terus dilakukan, kali ini Tim Gabungan dari Basarnas dan BPBD Lumajang menambah peralatan dan akan melakukan pencarian sampai perbatasan sungai dan pantai selatan, Selasa (12/04/16).

"Pencarian terus kita lakukan mas, hari ini kita menambah peralatan pencarian dengan membagi 2 tim antara BPBD dan Basarnas semuanya menggunakan perahu karet dan mesin," ungkap Hendro Wahyono, Kabid Pencegahan, Kesiapsiagan dan Logistik BPBD lumajang saat ditanya lumajangsatu.com.

Masih katanya Hendro, selain itu pencarian terhadap korban juga ditingkatkan mulai dari bawah jembatan keting desa yosowilangun kidul menuju perbatasan sungai dengan pantai selatan.

"Pencariannya pun juga kita tingkatkan mas, rencananya kita akan menyisir sepanjang sungai bondoyudo ini sampai perbatasan dengan pantai," tambahnya.

Hingga berita ini diunggah, laporan Tim Gabungan dari Basarnas dan BPBD Lumajang belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban Hengky yang dikabarkan menghilang sejak kamis lalu. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).